Search This Blog

Search This Blog

Thursday, January 8, 2015

AKTIVITAS PEREMPUAN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PRAKTIS DAN STRATEGIS




Oleh Nurani Kusnadi


ABSTRAKS
Aktivitas perempuan dalam memenuhi kebutuhan praktis dan strategis merupakan hal yang paling dasar untuk melaksanakan kehidupannya. Karena untuk mencapai tingkat kesejahteraan atau pemenuhan kebutuhan pokok yang lebih baik diperlukan perjuangan yang untuk mencapainya. Kebutuhan mempunyai pengertian sesuatu yang harus dipenuhi dan kebutuhan itu merupakan suatu keadaan atau situasi yang di dalamnya terdapat sesuatu yang perlu dipenuhi atau terdapat sesuatu keinginan yang harus dicapai. Sedangkan harus terpenuhi mengandung arti bahwa sesuatu itu dirasakan perlu, penting atau mendesak untuk segera dipenuhi.


A, PENDAHULUAN
           Teori kebutuhan didasari oleh kodrat manusi sebagai mahluk sosial yang dapat tumbuh dan berkembang dalam suatu tata penghidupan dan kehidupan sebagai kelompok kesatuan, kekerabatan dimana dalam menentukan kenutuhan tidak akan sama walaupun secara manusiawi manusia mempunyai kebutuhan dasar yang sama tetapi manusia unik dan berbeda satu sama lain.  Walaupun secara psikologis kebutuhan adalah keadaan dimana manusia merasakan suatu kekurangan dan berupaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Menurut Elizabeth B. Hurlock bahwa kebutuhan meliputi :
a.             Kebutuhan fisik (sandang, pangan,papan, kesehatan)
b.            Kebutuhan emosi ( kasih sayang, perhatian yang mendalam atau kestabilan emosi dalam        perkembangan kepribadian)
c.            Kebutuhan sosial intelektual (kebutuhan untuk mengembangkan intelektual dan cara bergaul dengan lingkungannya)
     
            Kebutuhan menurut Abraham Maslow, bahwa manusia pada dasarnya akan melaksanakan kegiatan kegiatan tertentu untuk memenuhi kebutuhan yang dapat dibagi menjadi 5 bagian :
  1. Kebutuhan dasar
  2. Kebutuhan rasa aman
  3. Kebutuhan ingin dicintai
  4. Kebutuhan untuk dihargai
  5. Aktualisasi diri : mengembangkan potensi, kemampuan, kapasitas diri setinggi mungkin

            Selanjutnya kebutuhan yang dikemukakan oleh Mulyanto Sumardi 1985:2 keperluan minimum seseorang individu atau rumah tangga adalah : makanan, pakaian, perumahan, kesehatan. Kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar dapat dijelaskan sebagai kebutuhan yang sangat penting guna kelangsungan manusia baik yang terdiri dari kebutuhan atau konsumsi individu sepert: makan, perumahan, pakaian maupun keperluan pelayanan sosial tertentu. Seperti : air minum, sanitasi, transportasi, kesehatan dan pendidikan.   
           
            Keinginan hidup layak baik untuk sebuah keluarga maupun perempuan secara pribadi merupakan sebab utama manusia berjuang dengan segala upaya untuk melangsungkan kehidupannya. Dari beberapa definisi di atas betapa pentingnya suatu kebutuhan untuk dipenuhi karena bila kebutuhan tidak dapat terpenuhi secara layak akan berdampak buruk pada kehidupannya.
            Suharto (1997:159 ) membagi kebutuhan ke dalam tujuh macam yaitu :
  1. Kebutuhan Fisik
      Kebutuhan fisik adalah  kebutuhan yang mendasar dan universal yang harus di penuhi
      oleh manusi.Misalnya makan, minim, pakaian, tidur, seks dan perawatan kesehatan.




  1. Kebutuhan Psikologis.
      Kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kaitannya dengan aspek kejiwaan atau psikis
      manusia. Misalnya kebutuhan akan harga diri, kasih saying, dihargai, mengekspresikan
      pendapat, dan aktualisasi diri dan kebutuhan berprestasi.
  1. Kebutuhan Sosial.
      Kebutuhan social dalam kaitannya dengan mahluk social. Kebutuhan untuk berkelompok,   
      bermasyarakat, berorganisasi, berelasi dan berinteraksi, bersahabat dengan orang lain,
      berprestasi dan pengakuan status sosial.
  1. Kebutuhan Spiritual.
      Kebutuhan rohani manusia dalam kaitannya dengan aspek aspek transendental diluar
      dirinya, Kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sang pencipta, kebutuhan untuk
      beragama dalam berbagai bentuk manifetasinya
  1. Kebutuhan Ekonomi.
      Kebutuhan untuk memiliki pekerjaan dan memperoleh penghasilan, kebutuhan untuk
      mendapatkan penghargaan yang berupa uang atau materi.
  1. Kebutuhan pendidikan.
      Kebutuhan untuk memperoleh pengetahuan, keahlian, keterampilan tertentu yang
      bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan hidupnya.
  1. Kebutuhan Keadilan.
      Kebutuhan akan ketentraman, keamanan, perlindungan dan kesamaan orang lain,
      termasuk kebutuhan akan suasana demokratis dan kesempatan yang sama dalam
      mencapai cita cita.
           
            Konsep lain mengatakan kebutuhan adalah adanya sesuatu kekurangan dan oleh karena itu timbul keinginan untuk memenuhi danmencukupinya. Kebutuhan ini pada umumnya dapat diklasifikasikan dalam dua golongan yaitu kebutuhan kebutuhan yang bersangkut paut dengan hal yang bersifat fisiologis organis antara lain: makan, air, oksigen serta kebutuhan kebutuhan kebutuhan yang bersangkut paut dengan hal yang bersifat psikolagis antara lain kebutuhan akan menyatakan diri, kebutuhan mengadakan hubungan sesama teman, serta kebutuhan akan harga diri. Hal ini dapat dipahami bahwa kebutuhan seseorang timbul karena orang tersebut mengalami kekurangan yang seharusnya dipenuhi, jika tidak dipenuhi orang tersebut akan mengalami hambatan dalam hidupnya
           
            Melihat apa yang telah dikemukakan bahwa kebutuhan manusia pada dasarnya bersifat universal, yang membedakan kebutuhan pada setiap orang adalah intensitas dan kualitas dari kebutuhan kebutuhan tersebut. Begitu juga yang berkait dengan kebutuhan praktis dan strategis dimana kedua duanya merupakan kebutuhan yang harus dapat dipenuhi oleh setiap orang dalam menjalankan kehidupannya. Dan bagaimana perempuan dapat memenuhi kebutuhan praktis dan trategis secara seimbang agar tidak terjadi ketimpangan dan pemenuhannya. Perempuan merupakan sumber daya yang dapat berperan dalam berbagai sektor kehidupan perlu diupayakan untuk ditingkatkan pengetahuan dan keterampilannya di semua bidang.
     
            Perempuan merupaka sumber daya yang perlu dilibatkan dalam berbagai sektor kehidupan maka perlu ditingkatkan dan diupayakan untuk ditingkatkan pengetahuannya, keterampilannya agar dapat melaksanakan peran peran yang harus dimainkannya secara baik dan seimbang. Seperti yang tertuang dalam GBHN bahwa : perempuan adalah warga negara maupun sumber daya insani pembangunan, merupakan mitra sejajar pria mempunyai hak dan kewajiban serta kesempatan yang sama dengan pria dalam pembangunan disegala bidang.








            Perempuan dari berbagai kalangan akan berjuang terus untuk memperjuangkan kehidupannya, menambah penghasilannya melalu berbagai cara sesuai dengan kemampuannya, terutama wanita dari kalangan buruh akan bertindak melakukan berbagai kegiatan pekerjaan apa saja karena terpaksa oleh tekana ekonomi, mereka mencari nafkah sendiri atau menambah penghasilan suami dengan bekerja sebagai buruh tani, pedagang kecil dan lain lain. Begitu juga wanita yang bersuami harus melakukan pekerjaan disamping urusan rumah tangga, dan semua ini mereka lakukan utamanya adalah ingin terbebas dari kesengsaraan.  
  
B. AKTIVITAS PEREMPUAN DI BANDUNG
            Kecamatan Ketapang merupakan daerah perkotaan yang cukup ramai dan dekat dengan pusat pusat perbelajaan yang menghubungkan Kota Bandung dengan Kabupaten Bandung dan berdekatan dengan Ibukota Kabupaten, fasilitas kehidupan cukup memadai, antara lain adalah toko serba ada, restoran karena daerah ini merupakan perlentasan untuk menuju kebeberapa tempat wisata yang ada di selatan Kabupaten Bandung. Penduduknya terlihat padat dan Kecamatan Ketapang berdasarkan data dari Suseda Kabupaten Bandung tahun 2009,  berpenduduk 98.275 orang yang terdiri dari 50.336 orang laki laki dan 47.939 orang perempuan dengan kelompok umur perempuan usia produktif yaitu usia 15 sampai 64 tahun adalah 31.460 orang, dan bekerja diberbidang yaitu : Pertanian sejumlah 706 orang (7.90%)  yaitu sebagai buruh tani, luas Kecamatan Katapang adalah 1966,40 hektar dan tanah garapan sawah dan kebun adalah 40 %nya. Dalam bidang industri 2.823 orang (31.58%)  karena di Kecamatan Katapang banyak pabrik yang jumlahnya kurang lebih ada 67 pabrik, dari mulai pabrik yang bersekala kecil seperti pabrik batako sanpai kepabrik besar yang memproduksi kain, sepatu dll yang berkualitas export. Kegiatan perempuan dalam bidang perdagangan berjumlah 3.058 orang (34.21%), perdagangan disini adalah pedagang warung, yang berjualan sayuran, kelotong sampai toko toko yang menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan keluarga yang banyak tersebar di seluruh wilayah Kecamatan Katapang, dan banyak menyerap tenaga kerja terutama wanita.  Yang bekerja dalam bidang jasa adalah 2.117 orang(23.69%) jumlah ini terkait dengan pembantu rumah tangga, pelayan toko, pelayan restoran, pegawai salon  dan pekerjaan jasa lainnya termasuk pegawai negri dan 234 orang(2.52%) bekerja dalam berbagai sektor salah satuya adalah TKW.  
          
            Perkembangan kehidupan  dan peningkatan  pemahaman wawasan tentang kemitra sejajaran perempuan berdasarkan perspektif jender dalam berbagai aspek kehidupan telah mengangkat perempuan pada tingkatan kehidupan, tidak terkecuali pemenuhan kebutuhan praktis dan strategis, Kenyataan umum menggambarkan peran perempuan mulai terlihat ada peningkatan karena dalam melaksanakan peran sekaligus untuk memenuhi kebutuhan praktis dan kebutuhan strategis.
   
C. PEMENUHAN KEBUTUHAN PRAKTIS
            Kebutuhan praktis adalah kebutuhan yang langsung digunakan yaitu yang terkait dengan terpenuhinya : kebutuhan pangan, sandang dan papan. Untuk memenuhi kebutuhan ini hampir semua wanita berjuang keras untuk dapat memenuhinya secara layak sesuai dengan harapan dan kemampuannya. Kenyataan yang umum ditemui dalam kehidupan  menggambarkan bahwa peranan perempuan selain melakukan pemenuhan kebutuhan praktis mereka juga harus melakukan semua perkerjaan domestik yang menjadi pekerjaan dan tanggung jawab perempuan. Akibatnya perempuan harus menerima peran ganda dan harus melakukan peran keduanya secara benar tampa menganal lelah dan tidak bisa mengabaikan salah satu diantara keduanya.
           
             Di Kecamatan Katapang terdapat 7,90% yang bekerja di sektor pertanian. Mereka memainkan peranan sebagai buruh tani yang pekerjaannya membersihkan tanaman liar yang mengganggu sawah maupun kebun saat awal menanam sampai panen, jam kerja untuk buruh tani tidak sama ada yang bekerja sampai jam satu (13) atau sampai terdengar azan duhur atau ada juga yang di lanjut sampai sore (jam 16) atau sampai azan ashar.


Dan bagaimana perempuan buruh tani dalam memenuhi kebutuhan praktisnya. Pemenuhan kebutuhan sehari hari yang berkaitan dengan penyediaan makanan, minum dan kebutuhan rumah lainnya dilakukan perempuan buruh tani (ibu) karena semua urusan rumah adalah tanggung jawab perempuan sebagai ibu.
           
            Penyediaan makan dan minum kadang di lakukan sebelum bekerja,  dan sepulang bekerja mereka tidak jarang mereka membawa sayuran atau apa saja dari kebun atau membeli di warung yang terlewati saat akan menuju pulang, sesampainya dirumah, langsung melakukan pekerjaan rumah, kadang juga dibantu oleh anak anaknya, juga suaminya. Ada beberapa keluarga yang suami istri sama sama sebagai buruh tani dan kadang pulang bersama sama, atau kadang terlhat suaminya pulang lebih dulu karena perempuan belum selesai melaksanakan pekerjaannya, kalau laki laki pulang lebih dulu setelah mandi langsung istirahat, berbeda denga perempuan yang langsung melaksanakan tugas lainnya yang harus diselesaikan di rumah.

            Perempuan buruh tani masih bisa melakukan pekerjaan rumah walau sangat minimal karena mereka sudah lelah seharian bekerja, apalagi yang selesai kerjanya jam 16.00, dan semua buruh tani perempuan umumnya sudah berumah tangga.  Perempuan yang bekerja sebagai karyawan pabrik, jam kerjanya juga  beraneka ragam tergantung pabriknya, untuk pabrik yang besar menggunakan sistem giliran, lamanya bekerja antara enam sampai delapan jam dan ada yang kerja mulai malam pelang pagi, usia relatif lebih muda dari perempuan buruh tani, umunya belum menikah, untuk memenuhi kebutuhannya hampir sama dengan perempuan buruh tani, pemenuhan kebutuhan makan dan minum untuk perempuan yang belum menikah tidak di siapkan sendiri tetapi sebagian besar membeli makanan yang sudah jadi.yang tesedia di warung warung makan yang ada di sekitar pabrik dimana mereka bekerja, upah yang diterima karyawan pabrik besar sesuai UMR yang telah ditetapkan pemerintah, Sehingga sepulang bekerja mereka tidak disibukkan dengan urusan masak memasak.
            
            Perempuan yang bekerja sebagai pedagang, bermacam macam cara pemenuhan kebutuhan makan, minum dan kebutuhan lainnya terutama untuk yang berjualan sayur, atau dengan istilah pedagang kecil  sama dengan perempuan buruh tani semua dilakukan sendiri. Pedagang besar atau pemilik toko memiliki pembantu untuk menyelesaikan pemenuhan kebutuhan makanan maupun yang mengurus kebersihan, kerapihan toko maupun untuk melayani pembeli. Begitu juga yang bekerja pada bidang jasa dan lain lain. termasuk pegawai negeri agak sedikit berbeda dengan perempuan karyawan pabrik buruh tani dan pedagang. karena umumnya  menggunakan pembantu dalam menyelesaikan urusan rumah tangganya. Sehingga perempuan yang dapat mengantikan tugas rumah tangganya oleh pembantu tidak terlau dibebani oleh pekerjaan domestik.

            Perempuan yang dalam rumah tangganya dapat memakai tenaga pembantu, mereka tidak terlalu lelah dalam mengurus hal hal yang terkait dengan urusan rumah tangga. Terutama mengurus anak anak dan menyediakan kebutuhan makanan untuk keluarganya. Sehingga masih memungkinkan untuk melakukan aktivitas lain yang disamping pekerjaan pokok yang sudah ditekuninya. Misalnya sebagai seorang guru, setelah selesai mengajar di sekolah, memberikan les di tempat tempat tertentu. Tetapi ada juga yang semua urusan publik dan domestik diurus sendiri, setelah selesai pekerjaan utama dilanjutkan pekerjaan yang lain seperti pedagang sayur pada siang hari, sorenya dia bekerja lagi di konfeksi atau penjahit yang memproduk baju baju wanita, pekerjaannya adalah memasang kancing, mengesom, memasang payet, merapikan baju2 yang akan di pak dll. Semua pekerjaan ini dilakukan dengan tekun untuk mengejar harapannya, untuk memenuhi kebutuhannya, untuk merubah kehidupannya.

            Menurut hasil penelitian Mahassri Shobahiya dan Maryadi : Perempuan pedagang memiliki derajat keuletan dan ketelatenan, hal ini juga dapat kita amati dalam keseharian  perempuan yang berdagang di pasar, yang berkeliling menjajakan dagangannya, yang berjualan mangkal di suatu tempat mereka terlihat seperti tidak mengenal lelah untuk berdagang guna mengejar pemenuhan kebutuhannya, mereka harus bangun lebih awal kadang  tengah malam berbelanja untuk berdagang, menyiapkan dagangan, menjajakan dagangan sampai membereskan setelah berdagang semua dilakukannya sendiri. Berbeda dengan bidang pekerjaan lainnya yang dapat dilakukan lebih santai, tidak terlalu melelahkan secara fisik peampilan pedagang lebih baik dari pada perempuan buruh tani.

            Perempuan buruh tani, dalam melaksanakan pekerjaannya menggunakan pakaian yang usang, kelihatan kumuh, kotor dan kurang enak dipandang mata sehingga setelah selesai bekerja terlihat lelah dan kotor, sehingga penampilan buruh tani saat melakukan pekerjaannya terlihat miskin dengan kondisi seperti tidak terawat,ditambah lagi dengan pembungkus kepala untuk menahan mata hari atau memakai  tudung yang terbuat dari bambu.

          Selain pemenuhan kebutuhan pokok keluarga harus juga memenuhi kebutuhan lain yang tidak kalah pentingnya dengan kebutuhan pokok, bahkan kebutuhan penunjang ini juga merupakan kebutuhan pokok karena kalau kebutuhan penunjang tidak terpenuhi dapat mengganggu pemenuhan kebutuhan pokok lainnya, seperti pemenuhan kebutuhan listrik. Kalau keluarga tidak memeliki listrik maka kehidupan akan terganggu karena hampir semua orang tergantung kepada listrik misalnya untuk nonton televisi saat ini hampir semua orang tidak terkecuali perempuan sangat tergantung kepada televisi  dan alat memasak nasi elektronik, hal ini dimiliki oleh perempuan dari semua tingkatan.  bukan hanya dimiliki oleh kelompok tertentu, tetapi dimiliki hampir semua keluarga, sehingga kedua barang ini sudah menjadi kebutuhan pokok untuk semua lapisan masyarakat, tidak terkecuali buruh tani.

            Pemenuhan kebutuhan penunjang ini merupakan pemenuhan kebutuhan rutin, karena setiap saat dibutuhkan dan memerlukan dana untuk memenuhinya. Yang menjadi kebutuhan penunjang rutin bukan hanya listrik tetapi juga : telepon, koran, membayar pajak, keamanan, iuran sampah, biaya pendidikan, untuk yang memiliki anak kecil biaya kesehatan, seperti imunisasi dll. Yang semua ini harus dipenuhi, tidak dapat dinantikan, pada saatnya harus dibayar. Untuk pembayarannya dapat dilakukan oleh siapa saja. Untuk membayar listrik dapat diilakukan oleh perempuan itu sendiri oleh suaminya, oleh anak anaknya atau menggunakan jasa yang ada di wilayahnya.

            Untuk telepon saat ini sudah kurang dibutuhkan  dan beralih kepada telepon genggam, penggunaan hp  sudah memasyarakat di semua kalangan, kita dapat memanggil yang berjualan dengan menggunakan hp apakah dia pedagang  sayur, pedagang baso, tukang pijit dan buruh tanipun banyak yang memiliki hp, hal ini sebenarnya lebih memudahkan semua orang berkomunikasi hanya dampaknya adalah kebutuhan penunjang bertambah yaitu untuk membeli pulsa. Demikian pemeuhan kebutuhan pokok praktis dan pemenuhan pokok penunjang yang terjadi pada kehidupan perempuan saat ini, banyak kebutuhan penunjang menjadi lebih penting dari kebutuhan pokok utama.Misalnya lapar dan tidak punya pulsa.

            Demikian berbagai cara perempuan mememenuhi kebutuhan praktisnya, melalui berbagai cara sesuai dengan bidang bidang yang ditekuninya.

D. PEMENUHAN KEBUTUHAN STRATEGIS
            Setelah melihat paparan tentang pemenuhan kebutuhan praktis yang dilakukan perempuan melalui berbagai cara ternyata masih ada kebutuhan lain yang harus dipenuhi yaitu             Pemenuhan kebutuhan strategis adalah pemenuhan kebutuhan untuk jangka panjang sepeti : seperti pemilikan rumah, tempat usaha, tabungan, peternakan, emas, pendidikan, naik haji dll yang dimiliki oleh setiap keluarga. Perempuan apakah dia sebagai buruh tani, karyawan pabrik, yang berdagang, yang menjual jasa termasuk menjadi pegawai negri, dalam melaksanakan peran gandanya masih tergolong tinggi karena mereka masih dituntut melaksanakan peran secara seimbang.




Padahal perempuan dituntut untuk bekerja secara profesional di bidangnya tidak terkecuali perempuan itu sebagai buruh tani, kalau tidak bekerja secara baik hasilnya juga tidak akan baik. Dalam tulisan ini akan dipaparkan bagaimana perempuan dalam memenuhi kebutuhan strategisnya.

            Pertama dalam hal kepemilikan : buruh tani dan pedang rata tara mendiami rumah pribadi, dengan kondisi rumah yang berbeda beda, rumah yang mereka tempati ada yang membeli sendiri, ada yang membuat rumah di atas tanah pemberian orang tua, ada yang membeli  dengan dari penghasilan yang di dapat keluarga, ada juga yang warisan dari kedua belah pihak artinya ada warisan dari keluarga perempuan atau warisan dari pihak laki2 begitu juga dengan kios tempat berjualan ada yang diberikan oleh orang tuanya sebagai modal hidup untuk anaknya. Dan ada yang menyewa, untuk pegawai pabrik terutama yang masih lajang banyak yang  tinggal di rumah sewaan, karena mereka banyak yang datang dari luar Kecamatan Katapang. Kepemilikan rumah dari sektor kerja lainnya hampir sama ada yang memiliki rumah di beri oleh orang tua, ada yang membeli secara langsung, ada yang kredit melalui bank.

             Begitu juga dengan hak kepemilikan tergantung kepada siap yang mendapatkan, seperti kalau pegawai negri mendapatkan rumah melalui kredit yang mendapat pasilitas istrinya, menggunakan nama istrinya, kalau yang mendapat warisan dari pihak suaminya maka nama suaminya, begitu juga sebaliknya.

              Kedua adalah dalam pengelolan uang : Uang umumnya dilelola oleh  perempuan, baik penghasilan sendiri maupun penghasilan suaminya dan perempuan yang berperan ganda sadar maupun tidak sadar harus dapat mengatur uang yang di dapat untuk memenuhi semua  kebutuhan keluarga, sehingga kalau terjadi kekurangan dalam pemenuhan akan menjadi tanggung jawab perempuan, berarti tidak aneh kalau perempuan begitu gigih mencari nafkah karena banyak hal yang tertumpu diatas pundaknya. Kecuali yang berdagang kalau yang berdagangnya laki laki,perempuan diberi seperlunya sesuai kebutuhan keluarga. Tetapi kalau yang berjualan perempuan uang yang di dapat langsung dikelola sendiri.  Dan untuk pengeluaran tertentu umumnya dibicarakan  bersama, mendapatkan uang dari hasil bekerja juga tidak sama, ada yang setiap hari, ada yang mingguan dan bulanan.

            Penghasilan yang di dapat digunakan bukan saja untuk memenuhi kebutuhan praktis yaitu memenuhi kebutuhan makan dan kebutuhan penunjang lainnya,  tetapi juga untuk keperluan lain yang menjadi harapan atau untuk keperluan dimasa yang akan datang. Sehingga mengelolan keuangan perlu dilakukan secara cermat dan teliti agar tidak terjadi ketidak seimbangan.

            Ketiga yang berkait dengan kepemilikan emas dan tabungan : Pada kelompok tertentu memiliki emas merupakan tabungan, perempuan masih ada yang menyimpan uang dibelikan emas kalau butuh tidak sulit menjualnya, membeli emas umumnya adalah urusan perempuan, dan emas bukan hanya merupakan aset tetapi juga status sosial, Sehingga sekecil apapun umumnya perempuan memiliki emas.

            Keempat yang berkaitan dengan kepemilikan lainnya seperti : motor, mobil, penggilingan padi, pabrik batako, bengkel. Untuk kepemilikan jarang dipersoalkan, waktu akan membeli atau mendirikan sesuatu biasanya dibicarakan, terutama membeli motor atau mobil, Penyimpanan surat surat berharga adalah urusan perempuan. Dan umumnya perempuan yang berperan ganda tidak terlalu mau di repotkan oleh urusan urusan yang berkaitan dengan  kepemilikan. Sehingga banyak urusan kepemilikan diselesaikan oleh laki laki/suami, atau bisa saja karena ada perempuan yang kurang mengerti tentang bukti bukti kepemilikan. Sehingga banyak perempuan yang kurang memperhatikan hal tersebut.

           

            Kelima yang berkaitan dengan kepemilikan uang dan menabung di bank, tidak semua perempuan dapat melakukannya, apalagi perempuan buruh tani, pedagang kecil umumnya mereka tidak memiliki  uang yang disimpan/tabungan di bank, tetapi mereka masih menyimpan secara tradisional di celengan bambu atau celengan yang terbuat dari tanah, disimpan dengan baik ditempat yang aman, kalau diperlukan untuk kepentingan tertentu baru celengan itu di buka. Dan mereka percaya menyimpan uang sendiri lebih aman bisa diambil kapan saja dan tidak memerlukan persyaratan apapun. Dan untuk menggunakan jasa bank masih ada yang beranggapan sulit karena banyak aturan. Apalagi untuk orang orang tertentu yang tidak memiliki KTP.
            Perempuan yang menggunakan jasa bank biasanya kelompok tertentu saja apalagi sekarang banyak pembayaran penghasilan yang langsung di transfer ke bank, sehingga perempuan perempuan yang terkait dengan jasa bank pasti harus memiliki buku bank. Dengan demikian buku bank bisa saja tidak satu karena satu buku untuk penerimaan yang dapat diambil untuk memenuhi kebutuhan dan satu buku lagi untuk menyimpan uang.  Tentunya buku bank atas nama sendiri sendiri sesuai dengan penghasilannya, jika kedua duanya suami istri bekerja, masing masing akan memiliki buku bank Ada juga yang semua dikelola oleh perempuan sebagi istri, pengeluaran diketahui bersama, karena tabungan adalah hanya digunakan untuk keperluan yang mendesak dan tiba tiba. Tabungan bukan untuk pemenuhan kebutuhan sehari hari. Yang banyak mnggunakan jasa bank adalah pedagang yang memiliki toko besar karena barang barang dagangan dibayarnya melalu bank, sehingga tidak bisa kalau tidak terkait dengan bank. Selain itu juga buku bank dapat dijadikan jaminan untuk keperluan tertentu.

            Untuk kelompok tertentu yang memiliki banyak aset seperti : memiliki tanah yang luas, memiliki tempat tempat usaha yang bukan hanya digunakan sendiri tetapi juga disewakan, memiliki banyak emas, memiliki tabungan di bank, begitu juga kepemilikan usaha dan investasi lainnya,  dan dalam kepemilikan tidak menjadi persoalan, karena masing masing sudah memiliki kesepakatan. Lain halnya yang penghasilannya pas pasan, hampir sering terjadi salah komunikasi dalam kepemilikan, apalagi kalau kedua duanya sama sama menghasilkan dan seimbang penghasilannya, penyimpanan terpusat pada satu orang, ini tidak jarang menimbulkan percekcokan. Walaupun ini hanya kesalah pahaman dan kurang komunikasi, kalau sesuatu dengan menggunakan nama perempuan sebagai pemilikik biasanya perempuan menjadi sasaran kemarahan suami karena dalam hal hal tertentu laki kali masih memegang kekuasaan.

            Pada umumnya keluarga sulit untuk dapat mengemukakan peruntukan dan besarnya pemenuhan kebutuhan dari hasil yang didapatnya, seperti perempuan buruh tani yang sudah mendaya gunakan semua tenaganya hanya  tertumpu pada pemenuhan kebutuhan pokok makan dan minum, kebutuhan pokok penunjang sangat minimal yaitu hanya mampu membayar  listrik  Begitu juga dengan hasil usaha berdua antara suami istri masih banyak yang belum dapat  memenuhi semua kebutuhan pokok dan kebutuhan pokok penunjang secara memadai, sulit mendapatkan informasi dari penghasilan berdua dikumpul dirinci menjadi pengeluaran : sekian persen untuk memenuhi kebutuhan makan, sekian untuk biaya pendidikan sekian untuk ini dan itu yang sulit untuk dirinci karena kita dahulukan yang paling penting saat itu, maka itu yang didahulukan. Lain halnya dengan yang penghasilannya sudah mapan, memiliki banyak lahan usaha, memiliki usaha sampingan, mengeluarkan  uang untuk berbagai kebutuhan tidak sulit, semua kebutuhan dapat terpenuhi secara baik.

            Ada ketidak adilan dalam kehidupan masyarakat karena kalau dilihat ada yang berlebihan dalam mendapatkan penghasilan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan secara memadai dan berlebihan, dan ada kelompok yang kekurangan bahkan terlalu kekurangan, walaupun perempuan sudah berjuang untuk turut membantu secara maksimal tetapi tetap masih serba kekurangan. Seperti perempuan yang menjajakan sayuran, pergi dari subuh sampai petang dia bekerja berkeliling jalan kaki menjajakan dagangannya dan penghasilannya tidak seberapa, untuk mendapatkan uang Rp. 10.000 saja keringat sudah mengucur ke seluruh tubuh, tetap saja tidak dapat memenuhi kebutuhannya secara layak.

            Dalam hal upah sebagai buruh masih terdapat ketidak adilan karena upah buruh perempuan berbeda dengan upah yang diterima oleh laki laki, walaupun ketekunan bekerja lebih tekun perempuan daripada laki laki. Hal ini juga sulit untuk diperbaikinya karena dari mana mulai adanya perbedaan upah buruh antara laki laki dan perempuan, dan ini sudah berlangsung lama sehingga mereka tidak menyadari adanya perbedaan tersebut. Berarti ketidak adailan ini sudah berlangsung cukup lama.  

            Salah satu tayangan di RCTI tanggal 28 september 2010 memperlihatkan betapa gigihnya seorang perempuan berjuang untuk hidupnya pagi pagi dia bangun menyelesaikan semua urusan rumah, kemudian dia kekebun, kebunnya milik orang lain dia ambil daun singkong dan daun pepaya, terus dia ikat dia bawa ke pasar di jual dengan harga Rp. 20.000, dari uang ini dia hanya mendapat Rp 10. 000,- karena yang Rp. 10.000,- harus dia setorkan kepada pemilik kebun, kalau karena ada keperluan sampai tidak bisa menyetorkan yang Rp. 10.000,- itu akan menjadi utang yang harus dibayarnya. Setelah selesai dia langsung menyusul suaminya yang sedang bekerja sebagai pengambil pasir di sungai yang agak jauh dari rumahnya, dia membantu suaminya mengangkut pasir ketepi sungai dan mengumpulkannya untuk di jual, menjelang magrib baru mereka pulang, begitu perempuan itu setiap hari melakukan kegiatannya, tidak mengenal lelah, dia lakukan dengan penuh kesabaran, tekun dan telaten, tetapi kehidupannya tetap tidak berubah.

            Banyak kita lihat pemandangan pemandangan seperti ini, artinya banyak perempuan berjuang untuk  mempertahankan hidup keluarganya dengan berbagai cara, tetapi disisi lain lain banyak juga perempuan yang hidupnya penuh dengan keberuntungan, tidak perlu berjuang, tidak perlu lelah, tidak memikirkan banyak hal tentang pemenuhan kebutuhan, semua sudah dapat terpenuhi secara baik dan memadai baik diperoleh sendiri maupun fasilitas yang di dapat dari orang tua atau suaminya. Tetapi masih ada perempuan yang mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari suami maupun lingkungannya, walaupun mereka sudah bekerja keras untuk memenuhi berbagai hal yang menjadi kenutuhannya.

            Seperti yang kita amati dari perempuan yang menjadi TKW, dia bekerja keras meninggalkan keluarga, meninggalkan semua yang harus menjadi tanggung jawabnya, untuk mencari nafkah dengan harapan untuk merubah kehidupannya dan yang menikmati hasilnya adalah suaminya. Kadang terlihat tidak adil karena begitu besar pengorbanan dan perjuangan perempuan untuk menjadi TKW banyak informasi yang kita dengar yang lebih parah adalah perempuan yang berjuang mencari uang, uangnya hasil kerjanya dikirimkan kepada suami dan anak anaknya, ternyata suaminya santai santai tidak bekerja.


E. KESIMPULAN
            Dari apa yang telah dipaparkan tentang pemenuhan kebutuhan praktis dan kebutuhan strategis yang sudah dilakukan oleh perempuan didalam kehidupan masyarakat masih terlihat beberapa hal yang belum sempurna dan belum menghasilkan pemenuhan kebutuhan yang maksimal paparan di atas dapat penulis simpulkan :
  1. Pemenuhan kebutuhan praktis umumnya sudah dapat dipenuhi walaupun dari beberapa kalangan perempuan masih terlihat minimal.
  2. Untuk memenuhi kebutuhan perempuan sudah berusaha sekeras kemampuannya.
  3. Hampir semua perempuan menekuni tidak hanya satu pekerjaan.
  4. Perempuan melasanakan pekerjaannya tidak mengenal lelah.
  5. Kebutuhan makan, minum dan kebutuhan praktis lainnya ada yang dilakukan sendiri dan ada juga yang menggunakan jasa pembantu rumah tangga.
  6. Masih ada perbedaan upah antara laki laki dan perempuan khususnya yang dialami oleh buruh tani.
  7. Alat alat elektronik sudah menjadi kebutuhan yang pokok.
  8. Umumnya mereka memiliki rumah sendiri.
  9. Hasil dari mencari nafkah dikelola secara bersama
  10. Belum semua perempuan menabung di bank.
  11. Kepemilikan emas merupakan aset dan status sosial
  12. Masih dirasakan adanya ketidak adilan dalam masyarakat terhadap perempuan.

F. REKOMENDASI

            Dengan demikian maka kalau dikaitkan dengan konsep konsep kebutuhan secara umum perempuan hampir sudah terpenuhi kebutuhannya walaupun secara minimal hal ini jika dikaitkan dengan kebutuhan Fisik, untuk pemenuhan kebutuhan fisik dengan berbagai upaya sudah dapat terpenuhi sesuai dengan kemampuannya, karena umumnya mereka sudah memiliki rumah sendiri, walaupun masih ada beberapa rumah yang kondisinya menghawatirkan.  kebutuhan psikologis terlihat dari adanya saling penyesuaian diri diantara mereka khususnya perempuan, dapat mengekpresiakn dirinya untuk bergaul dengan lingkungannya, kebutuhan sosial mereka sudah melakukan interaksi dan relasi dilingkunganya baik lingkungan rumah maupun lingkungan kerjanya, kebutuhan spiritual berkaitan keagamaan terlihat banyak perempuan yang mengikuti kegiatan kegiatan pengajian untuk yang beragama islam, kebutuhan ekonomi perempuan sudah berusaha dengan keras untuk memperoleh penghasilan, kebutuhan pendidikan perempuan saat ini memiliki kacanderungan untuk memiliki pendidikan, berusaha mendapatkan berbagai pengetahuan, dan berusaha memiliki keterampilan dan berkait dengan kebutuhan keadilan, sepertinya masih banyak dirasakan ketidak adilan walaupun masih bersipat individual misalnya kenapa ada perempuan yang hidup lebih enak, atau perlakuan yang di lakukan oleh suami terhadap istrinya, karena banyak suami yang sengaja mempekerjakan istrinya, sedangkan suami santai santai, hal hal seperti ini yang masih ada di dalam kehidupan masyarakat.


PUSTAKA ACUAN

Suharto, Edi (2006) Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung. Refika
               Aditama(cetakan kedua.

Nani Susanto (1981), Kedudukan Wanita Indonesia dalam Hukum Masyarakat, Jakarta, Ghali
               Indonesia.

Elizabeth B. Hurlock (1993) Psikologi Perkembangan Suatu Pendapatan Sepanjang Rentang Kehidupan . Jakarta Erlangga.


BIOGRAFI PENULIS
Nurani Kusnadi, Saat ini bekerja sebagai Dosen STKS Bandung













1 comment:

  1. kami menawarkan pinjaman sebesar 2,5% mengisi formulir di bawah dan kirim ke email kami brownsmith708@gmail.com PINJAMAN FORMULIR Nama depan: Nama terakhir: negara: Alamat rumah: Alamat kantor: Tanggal lahir: Nomor fax: Nomor pribadi: Jumlah kantor: pekerjaan: Sex: Status pernikahan: Gaji perbulan: Jumlah Dibutuhkan (Dolar AS): Durasi Pinjaman: Tujuan pinjaman: meneruskan informasi Anda kepada brownsmith708@gmail.com Sehubungan Firm Brown Pinjaman

    ReplyDelete