Search This Blog

Search This Blog

Thursday, January 8, 2015

PERKEMBANGAN KOTA UNTUK PENGEMBANGAN KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA




Jika kita berbicara tentang pembangunan
kita banyak sekali berbicara tentang pembangunan prasarana dan pembangunan ekonomi
kita kurang membahas tentang pembangunan sosial dan budaya

Jika kita berbicara tentang  keberlanjutan atau sustainability
kita banyak berbicara tentang environmental sustainability dan economic sustainability
kita jarang sekali membicarakan social and cultural sustainability

Jika kita  berbicara tentang keserasian atau harmony
kita banyak berbicara tentang  harmoni dalam lingkungan dan kehidupan ekonomi
kita tidak banyak membahas keserasian sosial dan budaya

Jika kita bicara tentang kota idaman atau rencana perkembangan
kita segera bicara tentang permukiman, pertokoan, industri, jaringan jalan
kita segera bicara tentang pertumbuhan ekonomi, investasi, produksi, dan pendapatan
kita jarang (tidak pernah) bicara tentang dinamika kehidupan sosial-budaya.

Kota bukan hanya tempat tidur dan tempat mencari nafkah
kota adalah ruang kehidupan tempat manusia dan keluarga membina kehidupannya
membangun masa depan yang lebih berkualitas
yang juga mencakup perbaikan sosial serta dinamika dan kegairahan kehidupan budaya

Para perencana banyak mengolah angka-angka statistik serta perhitungan kebutuhan permukiman, air, listrik, transportasi, kawasan industri, perdagangan dsb
dibahas upaya menarik investasi, meningkatkan produktivitas, mengatur perpajakan dsb
tetapi jarang dibahas harapan pengembangan sosial budaya warga kotanya

Semua sependapat bahwa merancang dan mendorong perkembangan sosial budaya tidak sama dengan membangun rumah dan jalan-jembatan
dan jauh lebih kompleks daripada membangun industri dan perdagangan
tidak berarti karena kompleks dan sulit, pembangunan sosial-budaya tidak perlu digarap

Jika ingin membangun manusia seutuhnya, pembangunan itu harus utuh dan bulat,
yang mencakup pembangunan fisik, ekonomi, dan sosial budaya
semua pembangunan juga harus menghasilkan kualitas,
kualitas keluaran maupun kualitas dampak dan manfaatnya bagi masyarakat luas.

Diperlukan integrasi dan sinergi antara pembangunan fisik, ekonomi, dan sosial-budaya
kegiatan masing-masing sektor juga harus memperhatikan sebab-akibat antara ketiganya
memperhatikan potensi ketiganya, kebutuhan ketiganya, dan dampak ketiganya
dinding pembatas birokrasi antar sektor perlu dibuka berangsur-angsur.

Jika kita akan memasuki Gelombang ke-empat yang berbasis pada kekuatan budaya
apakah itu terbatas pada pengembangan industri kreatif untuk manfaat ekonomi?
bagaimana dengan tataruang dan perkembangan kota?
apa yang harus disiapkan dalam penataan ruang dan perkembangan kota ?

Kota harus mampu mendorong kehidupan sosial-budaya yang dinamis dan kreatif
kota harus memperhatikan kebutuhan ruang dan sarana sosial-budaya
kota harus mampu membina dan memanfaatkan potensi sosial-budaya
kota harus mampu mengisi ruang-ruang dengan kehdupan sosial-budaya yang semarak

Bagaimana kita mengembangkan ini?
mari kita garap bersama, dengan menanggalkan kotak-kotak pembatas
dengan semangat baru
keluar dari siklus rutin ”doing business as usual”


suhadi.hadiwinoto.org


 
di jalan                                                                                  di lingkungan permukiman                          

 
di pasar                                                                         di candi
 
di gedung kesenian                                                        di halaman mall

 
                                                                   di sekolah dasar

 
                                                   di taman-taman



No comments:

Post a Comment