Search This Blog

Search This Blog

Thursday, January 8, 2015

METODE PENELITIAN BERPRESFEKTIF GENDER DALAM PEKERJAAN SOSIAL

Abstraks


             Borgatta (1999)  mengatakan bahwa di dalam pengembangan suatu disiplin ilmu social tidak dapat dilepaskan antara teori dan metode penelitian.  Oleh karena itu teori merupakan “insperable” dari metode penelitian. Artinya bahwa suatu teori tertentu akan menggunakan metode penelitian tertentu  begitu juga sebaliknya. Hal yang sama juga dikemukakan oleh  Dubois (2001) bahwa sifat “insperable”  tersebut juga terjadi di dalam pekerjaan social,  dengan pengertian antara  praktek di dalam pekerjaan social  juga melekat dengan metode penelitiannya, sehingga antara praktek dan metode penelitian saling mendukung. Sebagai ilustrasi kalau seorang pekerja social mempraktekan suatu teknik tertentu dalam intervensinya, maka dia juga harus menggunakan metode penelitian yang sesuai dengan praktek yang dijalankannya.  
        Di dalam praktek pekerjaan social  terdapat beberapa pendekatan antara lain behavioris, system, ecological  dan salah satunya adalah femenis social work. Menurut  Dominelly (2002)  bahwa pendekatan feminis  mempengaruhi dalam praktek pekerjaan social baik secara individu, kelompok dan komunitas. Pendekatan feminis yang telah dikembangkan dalam praktek pekerjaan social dipengaruhi oleh pendekatan feminis liberal, feminis radikal , feminis sosialis, dan lainya. Masing-masing pendekatan feminis tersebut akan berpengaruhi di dalam  praktek pekerjaan social yang dikembangkannya. Sebagai contoh  praktek pekerjaan social dengan perempuan yang mengalami tindak kekerasan dalam rumah tangga, maka teknik-teknik yang digunakan dalam intervensi akan dipengaruhi oleh pendekatan feminis socialis, karena kekerasan terhadap perempuan dalam rumah tangga disebabkan oleh posisi tersubordinat perempuan terhadap suaminya dalam kaitan dengan kontribusi ekonomi keluarga.
       Praktek-praktek pekerjaaan social yang dikembangkan dengan pendekatan feminis social work ini juga mempengaruhi penggunaan metode penelitian dalam pekerjaan social. Menurut Guterez (2002) pendekatan feminis social work diarahkan untuk meningkatkan kesadaran dan keberdayaan dari klien perempuan baik sebagai individu, kelompok maupun komunitas. Kesadaran dan keberdayaan mereka terkait dengan struktur  kekuasaan yang  berhubungan dengan kuasa personal, kuasa interpersonal dan kuasa politik. Oleh sebab itu diperlukan metode penelitian yang dianggap cocok dan mampu  mengungkapkan  realitas yang sesuai dengan pengalaman dari kelompok sasaran yang sedang mendapatkan relasi pertolongan dari pekerja social. Metode yang cocok dan sesuai dengan situasi dan kondisi serta pengalaman mereka adalah metode penelitian berprespektif feminis.  Metode peneltian berperspektif feminis yang lebih menyoroti struktur kekuasan antara laki-laki dan perempuan adalah metode peneleitian dengan analisis gender atau lebih dikenal metode penelitian berprespektif gender.
     Tropman (2005) mengatakan bahwa penelitian berprespektif gender tidak dapat dipisahkan dengan relasi social antara perempuan dan laki-laki terkait dengan  struktur kekuasaan didalam  akses dan control baik di ranah domestic maupun public. Penelitian berprespektif gender menyoroti tentang lemahnya perempuan dibandingkan laki-laki dalam struktur kekuasaan baik di ranah domestic maupun public. Untuk itu penelitian berprespektif gender diarahkan untuk mengungkap ketidakadilan dalam hubungan perempuan dan laki-laki, untuk itu diperlukan adanya rekonseptulisasi , penyadaran dan pemberdayaan bagi perempuan untuk menghadapi hegemoni laki –laki.     Porter (2009) menegaskan bahwa metode penelitian berprespektif gender dalam pekerjaan social dapat dikembangkan di dalam praktek pekerjaan social baik untuk permasalahan social yang dialami perempuan sebagai individu, kelompok, dan komunitas. Porter lebih lanjut menjelaskan bahwa ada 4 model yang sudah dikembangkan untuk praktek pekerjaan social yaitu metode penelitian studi kasus  untuk praktek pekerjaan social dengan individu , metode penelitian  fenomenologis untuk praktek pekerjaan social dengan  kelompok , metode  penelitian action research  untuk praktek pekerjaan social dengan komunitas  dan metode penelitian policy research untuk praktek  pekerjaan social untuk program dan kebijakan.

       

No comments:

Post a Comment