Search This Blog

Search This Blog

Thursday, January 8, 2015

Teknik Penyuluhan Sosial dalam Pencegahan Penyalahgunaan Napza


1.      Tujuan: Peserta memahami dan mampu memuat rancangan penyuluhan penyalahgunaan Napza.
2.      Pokok Bahasan : Teknik Penyuluhan Sosial dalam Pencegahan Penyalahgunaan Napza
3.      Sub Pokok Bahasan
a.       Pengertian, Prinsip dan Metode Penyuluhan
1)      Pengertian penyuluhan
2)      Prinsip penyuluhan
3)      Model penyuluhan
b.      Tahapan Penyuluhan
1)      Persiapan : pemotivasian, materi, peserta, media dan alat bantu.
2)      Pelaksanaan :
3)      Evaluasi
c.       Bentuk kegiatan: penyebaran informasi (al. Pendekatan persuasif,  diskusi,  dialog interaktif, leafleat, poster, pemutaran film, pentas seni), pelatihan keterampilan sosial, pengembangan kelompok bantu diri, studi banding, rekreasi, olah raga, memperluas area bebas rokok dan lainnya.
4.      Metoda:
a.    Ceramah
b.    Tanya jawab
c.    Diskusi
d.    Simulasi
e.    Praktik
5.    Materi :


Teknik Penyuluhan Sosial dalam Pencegahan Penyalahgunaan Napza

1.    Pengertian, Prinsip dan Metode Penyuluhan

a.    Pengertian
Penyuluhan adalah penyampaian pesan atau informasi kepada remaja dan pihak-pihak yang terkait (seperti orang tua, guru, lurah, dan lain-lain) secara terencana, terpadu dan berkelanjutan dalam rangka mengubah sikap dan perilaku mereka untuk menghindari dan mencegah penyalahgunaan narkoba.
b.    Prinsip
Penyuluhan pencegahan penyalahgunaan narkoba seharusnya memiliki prinsip umum sebagai pedoman bagi penyuluh, untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan dilapangan. Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut :
1)   Jujur dan berterus terang.
2)   Menjaga keharmonisan hubungan sosial dengan memperhatikan nilai budaya yang dihargai kelompok atau masyarakat sasaran penyuluhan.
3)   Menguasai pesan atau informasi yang akan disampaikan beserta contoh-contoh yang berkaitan dengan informasi atau pesan itu.
4)   Menyampaikan informasi harus tepat, benar, tidak ketinggalan zaman dan dapat dipertanggungjawabkan.
5)   Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan disampaikan secara berurutan (sistematik).
6)   Menyampaikan pesan atau informasi dalam media yang tepat.
7)   Mengakui keterbatasan pengetahuan dan kemampuan.
8)   Menjaga keserasian bahasa, gerak tubuh, dan ekspresi wajah sesuai dengan apa yang disampaikan.
9)   Menghindari memotong atau menghalangi pembicaraan orang lain ketika belum sampai pada point (akhir) yang memuat maksud pembicaraannya.
10)    Membimbing khalayak sasaran penyuluhan agar memiliki kemampuan untuk melakukan pencegahan penyalahgunaan narkoba.
c.    Metode
Metode penyuluhan yang dapat digunakan antara lain :
1)   Kontak antar remaja secara individual atau kelompok.
2)   Anjangsana/karyawisata.
3)   Peragaan.
4)   Ceramah, diskusi, seminar, dan pertemuan umum.
5)   Pagelaran musik/seni.
6)   Permainan peran.
7)   Pemutaran film.
8)   Media cetak (pamflet, majalah dinding, leaflet, dan sebagainya).
9)   Kampanye.

2.    Tahapan Penyuluhan

a.    Persiapan
1)   Melakukan mengidentifikasi permasalahan penyalah-gunaan narkoba di kalangan remaja.
Pertama menilai kondisi kehidupan remaja yang terkena penyalahgunaan narkoba, rawan terhadap penyalahgunaan narkoba di lingkungan tempat tinggal atau sekolah. Untuk mengetahui hal tersebut dapat dilakukan dengan:
a)    Mengamati langsung kondisi remaja di wilayah yang akan disuluh
b)   Meminta/mencari data pada pihak-pihak yang mungkin mengetahui seperti pengurus RT/RW, Puskesmas, Kelurahan, pihak sekolah/Guru BP, atau organisasi/LSM yang ada di wilayah itu yang menangani permasalahan narkoba.
Kedua, mengidentifikasi (mengenali) faktor tingkah laku dan gaya hidup remaja serta faktor lingkungan yang dapat menyebabkan remaja melakukan penyalahgunaan narkoba.
·      Faktor tingkah laku dan gaya hidup
Misalnya ada remaja yang sering merokok, biasa terlibat dalam kegiatan hura-hura, memakai ganja atau jenis narkoba lainnya secara terang-terangan atau bersembunyi, banyaknya remaja yang meminum-minuman keras, kurang peduli pada kesehatan diri, dan sebagainya
·      Faktor lingkungan
Diantaranya masalah ekonomi keluarga;  budaya/adat istiadat; ketersediaan fasilitas bagi kegiatan remaja seperti lapangan olah raga, balai pemuda; ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas; perumahan yang kumuh/padat, dan sebagainya. 

2)   Mengidentifikasi kebutuhan remaja terhadap pencegahan penyalahgunaan narkoba. Identifikasi kebutuhan ini adalah sebagai kelanjutan dari identifikasi masalah sebelum.
a)    Kebutuhan di lingkungan keluarga, misalnya kasih sayang, keterbukaan, dan sebagainya.
b)   Kebutuhan di lingkungan sekolah, misalnya hubungan yang lebih terbuka antara guru dan murid, kelompok belajar, dan sebagainya.
c)    Kebutuhan di lingkungan tempat tinggal remaja, misalnya sarana dan prasarana olah raga seperti tenis meja, lapangan voli, pengawasan dari lingkungan, dan sebagainya.
3)   Mengidentifikasi sumber yang dapat digunakan untuk melaksanakan penyuluhan yang meliputi :
a)    Dana.
b)   Tempat.
c)    Tenaga/personal. 
d)   Peralatan.
Bila cakupan penyuluhan yang akan dilaksanakan cukup luas/besar, bentuklah kepanitiaan, dan buatlah proposal. Proposal ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan dan juga untuk mencari dukungan misalnya ke perusahaan-perusahaan, donatur, sekolah, dan kelurahan.
4)   Merumuskan tujuan, sasaran, materi/pesan yang ingin disampaikan,  media yang digunakan, tempat dan waktu penyuluhan.
a)    Merumuskan tujuan penyuluhan sosial hendaknya spesifik, dapat diukur dan terukur, misalnya tujuannya adalah ingin meningkatkan pengetahuan tentang bahaya narkoba, maka setelah penyuluhan dilaksanakan remaja yang menjadi sasaran penyuluhan dapat mengetahui bahaya narkoba.
b)   Sasaran hendaknya disesuaikan dengan karateristik dan kebutuhan pencegahan penyalahgunaan narkoba. Sasaran harus ditentukan sesuai dengan hasil dari penilaian masalah dan faktor-faktor penyebabnya misalnya apakah cukup hanya remaja saja atau juga melibatkan orang tua, pengurus RT/RW.
c)    Menyiapkan meteri/pesan penyuluhan sesuai dengan tujuan penyuluhan yang akan diadakan. Materi/pesan dirumuskan selain oleh remaja penyuluh dapat juga dirumuskan bersama-sama pihak terkait seperti para pemuka masyarakat, tokoh remaja,  LSM, Orsos dan masyarakat yang memahami masalah narkoba.
d)   Media yang dipilih apakah media cetak, elektronik, tradisional, dan sebagainya. Disesuaikan dengan kondisi sasaran, lingkungan, dan metode yang digunakan, sehingga materi penyuluhan dapat diserap oleh sasaran penyuluhan.
5)   Menyusun rencana kegiatan penyuluhan secara rinci berdasarkan identifikasi masalah dan kebutuhan yang memuat: tujuan, sasaran, materi/pesan, media, waktu dan tempat, peralatan, dana serta tenaga pelaksana dalam kerangka kegiatan yang memiliki ukuran keberhasilan dan batas waktu.
b.    Pelaksanaan
1)   Melakukan pemeriksaan ulang terhadap semua hal yang telah dilakukan pada tahap persiapan.
2)   Mengkoordinasikan semua unsur-unsur/pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan penyuluhan.
3)   Melaksanakan kegiatan penyuluhan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
4)   Memantau jalannya pelaksanaan penyuluhan.
c.    Evaluasi
Evaluasi ini terdiri dari tiga tahap yaitu :
1)   Evaluasi proses, adalah yang dilakukan terhadap tahap persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.
2)   Evaluasi hasil, adalah yang berkaitan dengan pencapaian tujuan penyuluhan yang telah dirumuskan sebelumnya.
3)   Evaluasi dampak, adalah yang berkaitan dengan pencapaian hasil jangka panjang.
Lembar Latihan.
·      Buat rancangan kegiatan penyuluhan untuk pencegahan penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja yang ada di lingkungan sekolah atau tempat tinggal kalian. Rancangan kegiatan setidaknya memuat : Tujuan, sasaran, materi, waktu, tempat, media, peralatan, dan dan tenaga pelaksana.

·      Identifikasi hal-hal yang perlu dievaluasi dari kegiatan tersebut.























1.    Kriteria Remaja Penyuluh

Kriteria remaja penyuluh yang dimaksud dalam modul ini adalah hal-hal yang sebaiknya dimiliki oleh seorang remaja untuk dapat menjadi tenaga penyuluh, antara lain:
a.    Memiliki minat dan kepedulian terhadap upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba.
b.    Memiliki pengetahuan tentang narkoba dan permasalahannya serta proses penyuluhan.
c.    Aktif dalam kegiatan-kegiatan remaja baik di sekolah maupun di lingkungannya dan mampu mendorong teman-teman remaja untuk terlibat  dalam berbagai kegiatan keremajaan.
d.    Menunjukkan perilaku positif di lingkungannya.
e.    Tidak terlibat dalam permasalah-permasalahan narkoba, baik sebagai pengedar, penguna atau sebagai perantara.
f.     Mempunyai kemampuan berkomunikasi.

2.    Kepribadian Remaja Penyuluh
Kepribadian remaja yang dimaksud dalam hal ini adalah aspek-aspek yang berkaitan dengan sikap dan perilaku penyuluh. Seorang remaja penyuluh diharapkan memiliki sikap dan perilaku antara lain sebagai berikut:
a.    Memiliki jati diri dan kepercayaan diri.
b.    Menghormati dan menghargai dirinya.
c.    Mengenali dan mengakui kelemahan serta kelebihan dirinya.
d.    Bersikap terbuka terhadap perubahan yang positif.
e.    Memiliki rasa humor dalam perilaku sehari-hari.
f.     Dapat menghargai budaya yang berbeda-beda.
g.    Senantiasa berupaya untuk memperbaiki diri dan berguna bagi diri sendiri dan bagi orang lain.
h.    Mampu dan berani dalam mengambil keputusan untuk membentuk hidupnya.

6. Kemampuan Remaja Penyuluh
Kemampuan remaja penyuluh yang dimaksudkan disini adalah pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan dalam melakukan penyuluhan.
a.    Pengetahuan
Pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang remaja penyuluh meliputi: pengetahuan tentang pengertian, proses, metoda, dan teknik penyuluhan; narkoba dan permasalahannya; dan peranan remaja dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba; serta keterampilan dalam menghadapi masalah.
b.    Nilai-nilai
Nilai adalah sesuai yang dianggap baik dan buruk yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Seorang penyuluh perlu memiliki nilai-nilai sebagai berikut:
1)   Menghargai dan menghormati martabat orang lain.
2)   Menghargai kemampuan orang lain untuk mengatasi masalahnya sendiri.
3)   Menyadari akan permasalahan remaja yang terjadi saat ini dan perlunya upaya untuk mengatasinya.
4)   Mengembangkan hubungan yang akrab dengan para remaja yang ada disekitarnya.
5)   Memiliki katahanan diri dari pengaruh lingkungan yang negatif.
6)   Memiliki tujuan yang jelas yang akan dicapai.
7)   Memiliki sikap jujur, sabar dan pemaaf.

c.    Keterampilan

1)   Keterampilan untuk memahami keunikan remaja. Setiap remaja bersifat unik oleh karena itu remaja penyuluh harus diperlakukan secara berbeda.

2)   Keterampilan untuk mengatur waktu secara konsisiten.

3)   Keterampilan untuk membangun hubungan yang baik dan akrab dengan remaja.

4)   Keterampilan untuk menentukan prioritas kegiatan.

5)   Keterampilan untuk mengelola kegiatan. Keterampilan di sini maksudnya adalah keterampilan yang berkaitan dengan perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, evaluasi kegiatan, hingga penerapan hasil evaluasi tersebut.

6)   Keterampilan mengembangkan strategi dalam mencapai tujuan kegiatan.

7)      Keterampilan berbicara secara sistematis. Ini adalah penting didalam penyampaian pesan-pesan yang akan dikomunikasikan kepada para remaja.

8)   Keterampilan mendengarkan keluhan. Seorang remaja penyuluh perlu dapat mendengarkan dan menerima keluhan yang mungkin disampaikan oleh teman-temannya.
9)   Keterampilan memberi dukungan dan motivasi kepada remaja. Biasanya bila seorang remaja memberikan pesan-pesan atau nasihat dari seseorang yang menjadi idolanya akan lebih berpengaruh dibandingkan oleh orang tua, karena itu teknik seperti ini perlu dimiliki oleh seorang remaja penyuluh
10)    Keterampilan menciptakan situasi atau lingkungan yang menyenangkan remaja. Tidak mudah untuk menciptakan suatu kondisi yang kondusif bagi remaja, karena remaja lebih senang dengan hal-hal yang baru, inovatif dan terhindar dari kondisi yang rutinitas. Karena itu seorang penyuluh remaja harus mampu untuk menciptakan situasi-situasi seperti itu, sehingga remaja yang menjadi anggotanya menjadi betah terhadap kondisi yang ada.
11)    Keterampilan menggunakan pengalaman-pengalaman hidup yang menyenangkan untuk materi penyuluhan. Remaja penyuluh perlu mengaitkan kegiatan-kegiatan yang dirancang dengan situasi dan kehidupan para remaja.
12)    Keterampilan memotivasi orang lain. Tidak mudah untuk memotivasi orang lain, diperlukan suatu kiat-kiat tertentu. Kiat-kiat ini perlu dimiliki oleh seorang remaja, seperti menjadi contoh dalam lingkungannya, tindakannya selalu sopan, jujur, kata-katanya mengenai sasaran, argumen yang disampaikan dapat diterima, dan lain-lain.
13)    Keterampilan menciptakan kegiatan yang menyenangkan (rekreatif) bagi remaja. Kebutuhan remaja sangat berbeda dengan orang dewasa, karena itu perlu diciptakan kegiatan yang sesuai dengan selera, kebutuhan, nuansa para remaja.
14)    Keterampilan memanfaatkan sumber-sumber yang ada. Seorang remaja penyuluh perlu memanfaatkan sumber-sumber yang ada guna mewujudkan kreativitas para remaja tersebut. Sumber ini dapat berasal dari dalam diri atau ada di kalangan remaja itu sendiri, seperti kemampuan untuk menyanyi, menggambar, mendekorasi, berbicara, dan lain-lain atau berasal dari luar diri remaja seperti donator, tenaga ahli, dan lain-lain.


Lembar Latihan
Bentuklah kelompok dengan anggota maksimal 5 orang; tentukan materi/pesan yang akan disampaikan tentang hidup sehat tanpa narkoba, manfaat berorganisasi, peran pemuda dalam menjaga kesehatan lingkungan, dan sebagainya.; kemudian bagi peranan masing-masing anggota kelompok menjadi pembawa acara satu orang, penyuluh satu orang dan sisanya menjadi peserta penyuluhan.
Tugas masing-masing adalah : Pembawa acara bertugas membuka dan menutup acara, penyuluh memberikan materi/pesan penyuluhan, dan peserta lainnya menjadi pendengar dan aktif mengajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai materi yang diberikan.

 


TEHNIK BERBICARA DIDEPAN UMUM

  1. Kemampuan Berkomunikasi
    1. Pengelolaan materi
    2. Penggunaan media
    3. Penguasaan peserta

  1. Rumusan Strategi
    1. Rumuskan strategi yang berbeda untuk peserta yang berbeda
    2. Rancang struktur topik

  1. Kombinasikan Antara Materi Dengan Tehnik Penyampaian Anda
    1. Gaya anda berbicara lebih penting daripada apa yang anda sampaikan
    2. Tanya jawab dan menggali pendapat peserta

  1. Strategi Komunikasi
    1. Sesuaikan dengan kebutuhan peserta dan latar belakang peserta
    2. To the point (langsung pada sasaran)
    3. Pahami tujuan komunikasi
    4. Pahami peran anda
    5. Pelajari kasus-kasus yang berhubugan dengan materi
    6. Pelajari topic yang akan disajikan dari berbagai aspek melalui buku, media masa, dll

  1. Struktur Topik
    1. Mulai dari topik yang sederhana samapai pada topik yang lebih kompleks
    2. Libatkan peserta, jangan biarkan mereka hanya menjadi pendengar
    3. Jelaskan makna atau manfaat dari kegiatan yang anda lakukan
    4. Manfaatkan alat Bantu secara efisien
    5. Persiapkan dengan baik semua keperluan untuk mendukung penampilan anda
    6. Latihan yang cukup
    7. Antispasi kemungkinan yang akan terjadi

  1. Gaya Penyampaian Materi
    1. Tunjukkan kepada peserta bahwa anda bersemangat dalam menyampaikan materi
    2. Perhatikan penampilan, pakaian dan suara anda
    3. Mainkan/atur volume dan intonasi suara anda
    4. Jika memungkinkan, lakukan dialog
    5. Lakukan kegiatan unik yang baru
    6. Berdiri dan bergeraklah, gunakan bahasa tubuh untk lebih meyakinkan peserta
    7. Tambahkan keterangan, kesaksian dan demonstrasi
    8. Lakukan kontak mata secara acak

  1. Tanya Jawab
    1. Bertanyalah tentang hal-hal yang menyenangkan
    2. Hindari pertanyaan yang terlalu sulit
    3. Hargai pertanyaan atau jawaban peserta dengan memberikan tepuk tangan
    4. Hindari dialog hanya dengan seseorang atau sekelompok peserta
    5. Jangan perdulikan pertanyaan yang diluar topik, katakan ”Terimakasih Nanti Kita Akan Bahas Topik Itu Dilain Kesempatan”
    6. Berikan nomor telepon atau tempat yang dapat dihubungi untuk memberikan kesempatan bagi pertanyaan yang belum terjawab
    7. Jangan terlalu memperdulikan interupsi yang tidak perlu

  1. Daftar Persiapan Menghadapi Persentasi
    1. Mulailah segera, jangan tunda persiapan tinggal beberapa hari sebelum presentasi
    2. Persiapan segera, amati lagi, perbaiki materi persentasi
    3. Latihan menggunakan istrumen untuk presentasi
    4. Jika memungkinkan, latihan didepan teman atau keluarga anda

  1. Identifikasi Kelompok Peserta
    1. Siapa mereka, darimana mereka, dan kenapa mereka ada disana
    2. Apa yang menarik minat mereka
    3. Apa yang mereka ketahui, apa yang mereka mau ketahui, apa keinginan mereka setelah presentasi

  1. Tujuan Presentasi
    1. Apakah anda menyampaikan informasi atau ingin meyakinkan peserta
    2. Sampaikan apa yang akan anda lakukan kepada mereka
    3. Apa target anda setelah persentasi berlangsung, sampaikan kepada peserta

  1. Pendahuluan Yang Baik
    1. Berorientasi pada peserta, sampaikan kenapa materi anda diperlukan, gunakan intonasi yang tepat
    2. Bangun hubungan antara anda dengan peserta
    3. Hindari permintaan maaf saat memulai
    4. Humor dan pertanyaan yang tak perlu dijawab harus dihindari juga

  1. Topik Presentasi
    1. Isi materi presentasi harus jelas, dan sederhana
    2. Urutkan topik berdasarkan prioritas dan alokasikan waktuy yang sesuai
    3. Jangan terlalu banyak topik, cukup tiga sampai lima topik utama
    4. Gunakan jeda yang halus saat pergantian topic

  1. Unsur Pendukung Presentasi
    1. Gunakan material pendukung
    2. Gunakan contoh, statistik, kutipan ahli, anekdot dll
    3. Gunakan kata-kata sederhana, kalimat yang ringkas
    4. Susun kesimpulan yang efektif
    5. Simpulkan dengan jelas apa yang anda sajikan
    6. Hindari menyajikan data atau kalimat yang menimbulkan persepsi yang beragam dari peserta
    7. Gunakan suara spontan dan bersemangat
    8. Gunakan catatan kecil
    9. Tidak perlu kuwatir untuk berdiam sejenak, jangan gunakan kata e e e…., ehm ehm…, berkali-kali
    10. Latihan mengelola kata dan volume suara





No comments:

Post a Comment