Search This Blog

Search This Blog

Thursday, January 8, 2015

TUGAS INDIVIDU UTS OBSERVASI DI RW 02 KELURAHAN BABAKAN CIAMIS KECAMATAN SUMUR BANDUNG KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT MATA KULIAH KAJIAN KEMISKINAN




B A B  I
PENDAHULUAN
  
Pendidikan Profesional pekerja sosial mempersyaratkan dilakukannya pembelajaran didalam kelas (Classroom teaching) maupun pembelajaran di lapangan (field teaching). Tanpa pembelajaran lapangan, mahasiswa pekerja sosial akan mengalami ketidaktahuan terhadap kenyataan yang ada di lingkungan masyarakat dan tidak akan memiliki sikap tanggap dan keterampilan kerja yang memadai.
Mahasiswa pekerja sosial sepantasnya diperkenalkan pada masalah-masalah dan potensi aktual di masyarakat serta konsep-konsep yang berlaku dan digunakan didalam praktek lapangan. Selanjutnya haruslah mahasiswa diperkenankan untuk melakukan penanganan masalah dengan menggunakan konsep pekerjaan sosial yang dipelajari didalam kelas.
Melalui upaya pembelajaran di lapangan mahasiswa diharapkan akan menemukan kenyataan yang tidak bisa dicapai melalui pembelajaran didalam kelas, sehingga dengan demikian akan ada perpeaduan antara konsep dengan teori yang dipelopori dengan kenyataan yang dihadapi.
Kemudian pada diri mahasiswa akan lahir sesuatu yang baru yang mengarah pada lahirnya sikap bijak dalam menyikapi kutub antara teori dan praktek.
Tugas lapangan ini  bertujuan  untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan kemiskinan di perkotaan tepatnya di RW.02 Kelurahan Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung.Tugas lapangan ini adalah kegiatan–kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di lapangan, kegiatan–kegiatan itu pada dasarnya adalah implementasi dari teori yang telah didapat selama masa perkuliahan dan tugas lapangan  merupakan salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah kajian kemiskinan  yang terintegrasi dalam kurikulum secara utuh.
Kegiatan praktek di lapangan dilakukan samapi dengan Ujian Tengah Semester atau selama 3 bulan secara berkala dan tujuannya  untuk memahami masyarakat dari kondisi geografis, demografi, keadaan sosiografis masyarakat dan jika mungkinditemukan ada masalah-masalah sosialnya yang dihadapi oleh keluarga miskin kemudian dilakukan analisa.
Rangkaian kegiatan di lapangan ini bertujuan untuk mendapatkan feedback  (hasil)  dan produks dari masyarakat yang berwujud kesadaran masyarakat, partisipasi meningkat  dan terjadi kekompakan kerjasama antara praktikan dengan masyarakat di tingkat RW02 pada suatu wilayah perkotaan di Kelurahan Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung.
A.    Tujuan
Uji coba menerapkan ilmu (konsep) yang sudah diperoleh selama masa perkuliahan diaplikasikan di masyarakat .
B.     Tehnik
a).   Observasi
Dalam hal ini kegiatan yang  dilakukan dengan cara mengamati kondisi kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan aktivitas sehari-hari  keluarga miskin seperti : pekerjaan sehari-hari, pendapatan sehari-hari, kondisi tempat tinggal, sumber pelayanan sosial yang di peroleh., sistem sumber yang dapat diakses, jaringan kerja,norma (loyalitas) dan kepercayaan sesama keluarga miskin.
Konsentrasi pengamatan dilakukan di area lingkungan rumah, di tempat mangkal/berkumpul, di tempat kerja dan di pasar.

b).   Studi Dokumentasi
Studi ini dilakukan dengan  mengumpulkan, mempelajari data dari dokumen resmi yang tersedia di Kelurahan Babakan Ciamis.

c).    Wawancara.
Praktisi lapangan/mahasiswa melakukan wawancara dengan tokoh masyarakat serta warga untuk memahami permasalahan dan  sumber lain yang dapat digali informasinya dengan cara melakukan kunjungan ke rumah, ke tempat kerja dan ke tempat masyarakat melakukan pertemuan.
d).  Sistem.
Dalam kegiatan lapangan ini mengunanakan sistem berkala artinya sistem yang digunakan melalui kunjungan secara berkala sesuai dengan kebutuhan praktisi/mahasiswa
e). Sasaran
Dalam kegiatan ini dalam pelaksanaan kegiatannya mengambil setting masyarakat di RW.02 Kelurahan Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung dan sasarannya adalah pada modal sosial keluarga miskin.
f). Lokasi.
Kegiatan lapangan ini  dilakukan pada tingkat RW di mana mahasiswa  melakukan observasi  yakni  di wilayah Kelurahan Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung.
g). Waktu.  
Adapun waktu pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan pada  bulan Pebruari s/d Maret 2010 dan tugas ini sebagai bahan Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Kajian Kemiskinan..
h). Peserta.
Peserta Observasi Lapangan ini adalah mahasiswa STKS Bandung semester II  Program Spesialis Pekerjaan Sosial Konsentrasi Komunitas.
BAB II
O B S E R V A S I

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dan Marrshall berpendapat (1995) bahwa  “ melalui observasi peneliti belajar perilaku dan makna dari perilaku tersebut”
Manfaat  Observasi adalah peneliti memahami konteks data dari keseluruhan situasi sosial, melaui observasi didapatkan pengalaman langsung, melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati orang lain, mengungkapkan masalah-masalah yang tersebunyi, diperoleh gambaran yang koprehensif, dalam observasi akan terdapat kesan dan merasakan langsung situasi sosial yang akan diteliti.
Objek Observervasi adalah Place atau tempat dimana situasi sosial sedang berlangsung, actor atau pelaku atau oraNg-orang yang sedang memainkan peran tertentu dan aktivity atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor dalam situasi sosial yang sedang berlangsung.
Dalam observasi ini yang dimaksud place adalah  area aktivitas Warga RW.02:di rumah, di tempat pekerjaan, di tempat mangkal/berkumpul dan di Pasar sedangkan yang dimaksud aktor adalah warga RT.  01, RT. 02 dan RT.  03 dan  yang dimaksud dengan aktivitas adalah aktivitas sehari-hari  keluarga miskin, ruang aktivitas, jenis aktivitas yang dilakukan, relasi, pekerjaan sehari-hari, pendapatan sehari-hari,  tempat tinggal, sumber pelayanan sosial yang diperoleh serta sistem sumber yang dapat diakses
Tahapan observasi menurut Spradley (1980) adalah 1) observasi deskriptif, 2) observasi terfokus dan 3) obervasi terseleksi.

PROSES KERJA SELAMA DI LAPANGAN

1.                  Persiapan Sosial
a.       Tujuan
1). Memperoleh dukungan ( politis dan fasilitas)
2). Memperoleh kepercayaan (diterima menjadi bagian dari masyarakat)
3). Tehnologi yang digunakan:
(a). C.I
(b). Home Visit
(c). Transect Walk
(d). Diskusi Informal
(e). Wawancara Informal

b.      Yang dilakukan:
1)      Kunjungan persiapan/survey lokasi
Persiapan awal survey ke lapangan bertujuan untuk memilih dimana lokasi yang tepat  akan dilakukan  kegiatan observasi.
(2) Data
(a) Data Primer  akan diperoleh secara langsung melalui wawancara dengan   keluarga miskin di lingkungan RT.
(b)  Data Sekunder akan diperoleh dari Kantor kelurahan Babakan Ciamis.
(c) Data internal yang akan diperoleh dari masyarakat RW Kelurahan Babakan Ciamis.
(d) Data eksternal yang akan diperoleh dari lingkungan di luar RW.

2.       Penyelesaian Prosedur Perijinan:
Hirarki birokrasi adalah salah satu syarat yang berfungsi untuk mendapatkan ijin penelitian dari pejabat setemapt. Pertama-tama pengurusan ijin dilakukan di lembaga STKS sebagai dasar perijinan ke   Pemerintah Kota Bandung Bagian Kesbanglinmas kemudian didelegasikan ke Kecamatan Sumur Bandung  dan ke Kelurahan Babakan Ciamis serta yang teakhir ke Tingkat RW di lingkungan wilayah setempat.

3.      Penyusunan Design Kerja.
Penyusunan jadwal kerja bertujuan agar kegiatan-kegiatan di lapangan terarah  dan terkontruktif dengan baik. Jadwal akan disusun perminggu dan didalamnya membuat kegiatan-kegiatan harian yang akan dilakukan selama periode tertentu .

4.      Persiapan-persiapan praktis ditempuh dengan cara mempersipakan sebuah matriks yang berfungsi sebagai panduan pada saat melakukan observasi (terlampir).
5.      Mempersiapkan matriks observasi sebagai panduan di lapangan (terlampir).

6.      Mempersiapkan pedoman wawancara sebagai panduan untuk melakukan indepth terhadap keluarga miskin (terlampir).

7.      Memasuki Lapangan
a.           Mengidentifikasi karakteristik umum masyarakat di RW.02 Kelurahan Babakan Ciamis, diantaranya luas wilayah, batasan masyarakat, jumlah dan komposisi penduduk, karakteristik pendidikan, karakteristik social, ekonomi dan budaya penduduk, dan lain-lain.
b.          Mengidentifikasi masyarakat RW.02 Kelurahan Babakan Ciamis kemudian melakukan tansectwalk untuk menentukan di wilayah RT- RT mana yang akan dijadikan pusat observasi.
c.           Memahami komposisi penduduk RW.02 Kelurahan Babakan Ciamis  dalam, umur, ras, etnis, gender, dan sebagainya.
d.          Mengidentifikasi  kekuatan masyarakat maupun sumber yang ada di RW.02 Kelurahan Babakan Ciamis.
e.           Mengidentifikasi struktur kepemimpinan dalam masyarakat Rw.02 Kelurahan Babakan Ciamis.
f.           Mengidentifikasi nilai, tradisi dan  kepercayaan di RW.02 Kelurahan Babakan Ciamis.
g.          Mengidentifikasi lembaga pelayanan apa sajakah yang dipandang perlu dan yang ada dalam masyarakat sebagai pelayanan utama di RW.02 Kelurahan Babakan Ciamis.




B A B  III

HASIL OBSERVASI

 

Sejarah Kelurahan Babakan Ciamis hanya diketahui sebagai daerah pemekaran kota yang terjadi pada tahun1980-an dari Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan menjadi Kelurahan Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung dengan 8 Rukun Warga dan 43 Rukun Tetangga.
Sejarah yang berasal dari legenda tempo dulu banyak warga yang tidak mengetahuinya dan mereka hanya mengetahui bahwa wilayah ini adalah daerah pemekaran kota karena keperluan administratif. Sedangkan RW 02 Kelurahan Babakan Ciamis terletah bersebelahan dengan kantor Kelurahan Babakan Ciamis.
Letak Kelurahan Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung adalah di jantung kota Bandung tepatnya di depan kantor Walikota Bandung dan Kantor DPRD Kota Bandung yang jaraknya kira-kira hanya 100 meter saja. Kelurahan Babakan Ciamis terdari dari 8 RW,  rumah penduduk sejumlah 764  dengan 2.625 Kepala Keluarga.
1.         Secara Geografis
Kondisi  Kelurahan Babakan Ciamis Kelurahan Sumur Bandung Kota Bandung berada pada  ketinggian wilayah 775 m dpl  dengan suhu udara maksimum  berkisar 200 Celcius, bentuk wilayah 100% berombak, merupakan tanah  seluas  lebih kurang 1.342 ha yang terbagi dalam 460 ha lapang, 460 taman rekreasi dan 422 tanah kering.
a.       Keadaan Geografis  Kelurahan Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung sbb:
1)      Letak, Luas, dan Jarak.
Letak RW.02 Kelurahan Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung berada di dekat jantung ibu kota   dengan batas-batas sebagai berikut  :
(a)        Sebelah Utara                 :  Jl.Raya Cicendo
(b)        Sebelah Selatan               :  Stasion Hall/ Stasion Kereta Api
(c)        Sebelah Barat                  :  Kantor DPRD dan Kantor Walikota Bandung
(d)       Sebelah Timur                 :  Jl.Raya Cicendo
2)      Luas daerah.
Luas wilayah Kelurahan Babakan Ciamis  yang terdiri dari :

(a)          Tanah  Lapang               :  460     hektar
(b)         Tanah Pemukiman          :   460    hektar
(c)          Pemukiman                    :   422   hektar
3)      Jarak.
Jarak lokasi  Kelurahan Babakan Ciamis dapat dilihat sebagai berikut:
(a)          Dari pusat Kecamatan     :   2 kilo  meter
(b)         Dari pusat Kota               :    3 kilo  meter
(c)          Dari pusat Provinsi         :    2 kilo  meter
b.      Keadaan Demografis.
Jumlah penduduk  Kelurahan Babakan Ciamis berjumlah 2.625 .KK dengan 8.655 jiwa, yang terdiri dari :
1)         Laki-laki                                :     4.494  Jiwa.
2)         Wanita                                   :    4.161 Jiwa.


a).    Komposisi Penduduk menurut Kelompok Umur.
Adapun komposisi penduduk Kelurahan Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung menurut kelompok umur adalah sebagai berikut

TABEL. 1


KOMPOSISI  PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR
KELURAHAN BABAKAN CIAMIS
 TAHUN 2010
No
Kelompok Umur
(Dalam Tahun)

W N I

W N A
Jumlah
Persen
Laki 
Laki
Wanita
Laki
laki
Wanita
1
0 < 5
235
210
25
18
488
5,64
2
6-10
282
250
14
16
562
6,49
3
11-15
226
217
19
21
483
5,58
4
16-20
189
179
47
44
459
5,30
5
21-25
301
287
51
53
692
7,99
6
26-30
463
430
45
43
961
11,10
7
31-35
520
448
40
46
1.054
12,18
8
36-40
492
400
33
31
956
1,10
9
41-45
388
351
15
25
779
9
10
46-50
323
248
22
27
620
7,16
11
51-55
242
210
15
30
497
5,74
12
56-60
147
128
16
14
305
3,52
13
61-65
99
124
13
18
254
2,93
14
> 65
207
255
26
37
525
6.06








Jumlah
4.114
3.737
380
423
8.655
100
Sumber Data dari Kelurahan Th.2009



Bila diperhatikan  tabel 1 pada terdapat usia produktif sebesar  6.118 atau 70, 69 % dari jumlah penduduk secara keselurahan dan 9, 28 % nya adalah warga asing atau sekitar 803 orang. Jumlah penduduk usia produktif merupakan kekuatan tersendiri bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan sosial mereka. Menurut BKKBN batas usia produktif manusia adalah umur 15 – 55 tahun. 
Disamping itu, dari komposisi penduduk di atas terdapat penduduk usia balita (< 5 tahun) sebanyak 488 orang atau 5,64 % yang mendapatkan pelayanan setiap hari rahu minggu ke 2 setiap bulan melalui posyandu  berupa penimbangan berat badan, pemberian makanan tambahan gizi ,imunisasi, tidak ditemukan kasus baji meninggal kekurangan gizi,penduduk.
Dan dari jumlah 488 balita tersebut balita dari peranakan orang asing berjumlah 43 balita atau 0,50%. Pelayanan balita asing dengan dokter bukan di posyandu maupun di puskesmas.
Lansia yaitu umur > 61  sebanyak 779 orang atau    8,99 % mendapatkan pelayanan kesehatan setiap bulan sekali pada hari rabu minggu ke 2 bersamaan dengan posyandu, pada umumnya lansia  termasuk lansia golongan produktif, karena tetap bekerja untuk pemenuhan kebutuhan mereka sendiri.  Kesehatan mereka dengan dokter bukan di puskesmas ataupun posyandu.
Dari 779 lansia diatas  yang 84 lansia adalah warga asing atau sebesar 0,97 % dan pelayanan
Dan untuk warga negara asli pelayanan kesehatan selain di posyandu mereka mendapat pelayanan di Puskesmas. Jumlah lansia cukup banyak mengingat di masa lalu pelayanan kesehatan menjadi prioritas utama selain balita sehingga kesehatan yang baik berdampak pada usia panjang.
b).   Komposisi Penduduk maenurut Tingkat Pendidikan.
Berdasarkan tingkat pendidikan, penduduk  Kelurahan Babakan Ciamis  dapat dikelompokan sebagai berikut:
TABEL  2

KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN
KELURAHAN BABAKAN CIAMIS
 TAHUN 2010

No
Tingkat Pendidikan
W N I
W N A
Jumlah
Persen
laki
wanita
laki
wanita
1
Tidak Sekolah  /belum
403
367
46
39
855
9,88 %
2
Tidak Tamat SD
7
9
4
4
24
0,28 %
3
Belum Tamat SD
352
303
30
32
717
8,28 %
4
Tamat SD
666
610
53
88
1417
16,37%
5
SLTP
405
430
80
79
994
11,49%
6
SLTA
1688
1526
99
123
3436
39,70%
7
AKADEMI/SARMUD
191
167
25
29
412
4,76%
8.
SARJANA
191
325
43
30
800
9,24%

Jumlah :
4114
3737
380
423
8655
100%
Sumber Data dari Kelurahan Th.2009

Bila diperhatikan tabel 2 di atas, tingkat pendidikan formal masyarakat  sudah memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi masa depan sebab yang tidak tamat SD hanya 0,28 %, yang tamat SD hanya 16,37 % dan SLTP hanya 11,49 % sedangkan yang belum sekolah 9,88%  yang dimaksud dalam tabel ini adalah  balita. Secara keselurhan jumlah ini hanya sebesar 29,14 % jadi yang 70,86 % telah memiliki pendidikan yang cukup bahkan 39,70% telah menamatkan SLTA dan  9, 24 % telah menjadi sarjana.
Bila dicermati wilayah ini telah memiliki sumber daya manusia yang cukup untuk mengabdi dan bekerja di wilayahnya serta dapat ikut perpartisipasi dalam memajukan wilayahnya. Tenaga kerja ini akan saling bersaing untuk dapat bekerja sedangkan infra struktur yang tersedia di lapangan pekerjaan informal adalah 8 buah perusahaan besar dengan daya tampung 58 tenaga besar, 4 buah perusahaan kecil dengan daya tanpung 38 tenaga kerja, 6 buah home industri dengan daya tampung 48 tenaga kerja, 5 buah hotel dengan daya tampung 142 tenaga kerja dan 4 buah rumah makan dengan daya tampung 31 tenaga kerja. Selain itu mereka akan mengadu nasib di sektor formal sebagai Pegawai Negeri Sipil (209 orang), ABRI dan Polisi    (156 0rang). Keterangan ini diperkuat dengan data pada tabel 3 yahni tabel jenis pekerjaan
Sadar akan lapangan pekerjaan di sektor formal sangat terbatas dan sebagai buruh infromal juga meiliki infrastruktur yang terbatas maka sebagaian besar masyarakat yang tidak memiliki pekerjakaan mencoba peruntungan sebagai pedagang di Pasar Baru sebagai pedagang pakaian, aneka makanan dan pedagangan asongan. Bahkan para ibu-ibu membuka warung makan, berjualan makanan ringan dan berjualan sate ayam di rumah demi mencukupi kebutuhan hidup mereka.
c).    Komposisi Penduduk menurut Jenis Pekerjaan
Berdasarkan jenis pekerjaan penduduk  Kelurahan Babakan Ciamis  dapat dikelompokan sebagai berikut :
TABEL.  3
KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT JENIS PEKERJAAN.
 KELURAHAN BABAKAN CIAMIS
TAHUN 2010
No
Jenis Pekerjaan
W N I
W N A
Jumlah
Persen

Laki
Laki
wanita
Laki
Laki
wanita
1
PNS
113
84
11
1
209
2,41 %
2
ABRI/POLRI
114
35
7
0
156
1,18 %
3
SWASTA
217
363
82
48
710
8,20%
4
DAGANG
133
74
66
18
291
3,37 %
5
PENSIUNAN
55
25
7
6
93
1,07 %
6
BURUH
2266
2226
33
159
4685
54,13 %
7
PELAJAR
886
767
92
116
1861
21,50 %
8
MAHASISWA
330
163
82
75
650
7,52 %








Jumlah


4114

3737  

380

423

8655

100 %
Sumber Data dari Kelurahan Th.2009

Bila diperhatikan tabel 3 di atas, terlihat adanya keragaman jenis pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk  Kelurahan Babakan Ciamis  dan  mata pencaharian atau pekerjan yang terbanyak adalah sebagai buruh sebesar 54,13 %   atau 4.493 dan dari jumlah tersebut sebanyak 192 buruh adalah warga asing atau sebesar 2,22 %.
 .Buruh  yang dimaksud adalah buruh perusahaan besar 58 orang atau 0,67 %, buruh industri kecil sebanyak 38 orang atau 0,44 %, home industri 48 atau 0,55 %, pegawai hotel 142 orang atau 1,64% dan pegawai rumah makan 31 orang atau 0,34 %.
Tenaga swasta sebesar  8,20% atau sebesar 710 tenaga kerja dari jumlah tersebut 130 tenaga kerja atau 1,50 % adalah tenaga orang asing (mereka menjadi pemilik modal)  dan yang pribumi  rata-rata menjadi pedagang pakaian, aneka makanan dan pedagang asongan di Pasar Baru yang terletak hanya 600 meter dari RW 02. Termasuk dalam katagori hal ini adalah ibu-ibu yang memiliki usaha warung dan berjualan makanan ringan di rumah.
Pensiunan sebesar  1,07 %  atau 93 orang dalam katagori ini adalah pensiunan guru dan pensiunan dari perusahaan-perusahan yang mendapatkan tunjangan di hari tua.
Pegawai Negeri Sipil hanya 2,41 % atau 209 orang yang tersebar di kantor kelurahan, kecamatan dan Pemerintah Kota Bandung dan  anggota POLRI dan ABRI hanya sebanyak 1,18% saja. Jumlah di sektor ini tergolong kecil dikarenakan penduduk setempat kurang memiliki minat dan kalah dalam kompetensi di saat ada lowongan di sektor formal tersebut.
Pelajar sebanyak 21,50 %  dan mahasiswa  7,52 % ke dua kelompok ini dimasukkan dalam angkatan jenis pekerjaan dikarenakan mereka akan menjadi tenaga kerja yang produktif setelah mereka lulus sekolah dan ini merupakan cadangan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja di sektor formal maupun informal
d).   Komposisi Penduduk menurut  Agama dan Kepercayaan.
Berdasarkan jenis agama yang dianut penduduk  Kelurahan Babakan Ciamis  dapat dikelompokan sebagai berikut :
 
 
TABEL.  4
KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT AGAMA
 KELURAHAN BABAKAN CIAMIS
TAHUN 2010

No

Jenis AgAma

JML

Persesn
1
Islam
7473
86,34 %
2
Kristen
671
7,75 %
3
Katholik
386
4,46 %
4
Budha
115
1,33 %
5
Kepercayaan
10
0,12 %




Jumlah


8655

100%
Sumber Data dari Kelurahan Th.2009

Bila diperhatikan tabel 4 di atas, terlihat adanya keragaman jenis agama maka di wilayah ini yang terbesar adalah pemeluk agama islam yakni sebesar 86,34 %, urutan ke dua adalah agama kristen sebesar 7,75 %, urutan ke tiga agama katolik sebesar 4,46 %, agama budha di urutan ke empat sebesar 1,33 % dan terakhir kepercayaan sebsar 0,12 %.
Meskipun merupakan agama islam merupakan agama terbesar di wilayah tetapi agama islam bukan menjadi superior di wilayah ini karena masyarakat pada umumnya sudah menerapkan saling hidup rukun antar agama dan tidak saling mengganggu ibadah agama lain.
Sarana ibadah yang tersedia adalah masid, mushlona  dangereja sedangkan untuk agama lain masih dilakukan di rumah sendiri tetapi hal ini tidak mengurangi kekusukan mereka dalam menjalankan ibadah dan berdoa kepada Sang Pencipta Alam Semesta.
2.         Kondisi Sosiografis
Masyarakat RW 02 Kelurahan Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung merupakan masyarakat perkotaan yang mata pencahariannya sebagian besar sebagai buruh buruh. Ini ditunjukan dengan banyaknya pekerja yang bekerja di sektor informal dan sebagian lagi adalah pedagang asongan di pasar baru.
Pada umumnya masyarakat RW 02 mudah menerima kehadiran orang lain. Diantara penduduk sudah ada yang melakukan perkawinan antar suku, misalnya dengan Suku Jawa . Kehadiran warga pendatang di masyarakat ini tidak menimbulkan pembedaan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat. Warga pendatang yang ada dapat menyesuaikan dengan keadaan masyarakat setempat. Saya juga  merasakan sendiri penerimaan masyarakat terhadap orang lain. Saya ketika melakukan obsrvasi tidak mengalami hambatan dalam berbaur dengan masyarakat walau memiliki kendala bahasa.
Pada umumnya masyarakat sangat komunikatif dan enak diajak ngobrol tentang apapun. Begitu pula pada saat melalakukan wawancara tidak mengalami hambatan malah mereka menyuguhkan hidangan dan makan siang. Beberapa menawari butiran bakso dan sate ayam untuk saya bawa pulang sebagai oleh-oleh dan rasa persahabatan.
Masyarakat RW 02 sebanyak 86,34 % memeluk Agama Islam. Landasan agama ini turut mewarnai irama kehidupan mereka.  Upacara adat yang dilakukan berhubungan dengan ritual kematian, selamatan kehamilan dan kelahiran anak bernuansa islami dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Qur’an dan salawat Nabi serta zikir. Pengajian dilakukan setiap seminggu sekali  untuk ibu-ibu dilakukan tiap hari jum’at dan untuk bapak-bapak tiap malam jum’at atau hari kamis malam.
Namun demikian pemeluk agama lain bukan menjadi kendala bagi penduduk yang beragama muslim. Dalam masyarakat sudah terlihat kedewasaan dalam saling menghormati agama lain. Mereka hidup rukun, tentram dan saling menolong meskipun mereka tinggal di jantung kota Bandung.
Masjid tidak hanya berfungsi  sebagai tempat sarana menunaikan ibadah, melainkan juga sebagai tempat untuk mengadakan pertemuan dengan warga masyarakat, termasuk untuk penyelesaikan konflik. Seorang tokoh agama masih menjadi tokoh sentral untuk menyelesaikan setiap masalah yang menyangkut kepentingan umum. Termasuk untuk mendidik anak-anak balita dan remaja untuk belajar mengaji.
Masyarakat RW 02 sangat menghormati dan mentaati tokoh agama atau pemuka agama. Di RW.02  tokoh agama dikenal dengan sebutan tokoh sentris artinya ,bahwa seorang tokoh agama menjadi panutan bagi masyarakat dalam melaksanakan ibadah,sebagai penuntun hidup beragama dan sebagai penuntun hidup dalam pergaulan dengan keluarga ,tetangga dan masyarakat secara luas.
Selain masjid ada juga Balai Pertemuan yang dapat dimanfaatkan untuk mengumpulkan warga setempat.
Kehidupan masyarakat terlihat sangat tenang tanpa beban hidup meskipun kondisi wilayah terlihat pengap. Kondisi rumah mereka rata-rata bertingkat meskipun tidak memenuhi standart bangunan yang semestinya. Ukuran rumah rata-rata sama dengan luas bangunan rumah dengan luas bangunan lebih kurang 4 x 5. Kondisi rumah hanya meliki satu kamar tempat tidur, tidak ada ruang tamu atau ruang tamu digabung dengan ruang keluarga. Rumah rata-rata tidak memiliki ventilasi udara sehingga bau penggap sangat mengigit hidung karena tidak ada sirkulasi udara. Beberapa rumah bahkan ditinggali oleh 3 sampai dengan 4 kepala keluarga dengan jumlah jiwa rata 4 jiwa per kepala keluarga.
Mereka menggunakan MCK karena tidak memiliki kamar mandi sendiri dan jumlah MCK ada  8 buah yang tersebar di setiap RT. Kondisi MCK cukup bagus dan amat bersih. Pengelolaan MCK dilakukan bersama-sama. MCK ini dibangun dengan dana dari Program PNPM.
Perbedaan pendapat  dapat diselesaikan secara musyawarah mufakat. Demokrasi  berjalan dengan baik hal ini ditandai dengan pemilihan Ketua RW yang justru dipegang oleh seorang Ibu dan berstatus janda. Ini menunjukkan bahwa masyarakat pada umumnya sudah mampu menerapkan kehidupan berpolitik dan tidak ada perbedaan gender.
Konflik-konflik internal  belum terlihat secara jelas sebab   tokoh agama  mampu meredam konflik. Keluarga satu dengan yang lain saling hidup rukun meskipun ada beberapa rumah yang terlihat di huni oleh 3 sampai dengan 4Kepala Kelurga. Begitu juga kehidupan ketetanggan terlihat rukun satu sama lain meskipun mereka tinggal di perkotaan.
Nilai penghormatan terhadap orang tua masih dijunjung tinggi terbukti dengan kondisi lansia yang berjumlah 120 orang dipelihara oleh anak-anak mereka sendiri di dalam rumah mereka sendiri.
Pelayanan kesehatan lansia dilakukan rutin setiap sebulan sekali bersamaan dengan penimbangan posyandu atau pada saat ada kegiatan-kegiatan posyandu. Tetapi masalah pelayanan kesehatan masih merupakan kendala sebab dari 120 lansia yang berkenan melakukan pengobatan atau memeriksakan diri  hanya 15 lansia. Para lansia hanya mau berobat jika mereka merasa sakit saja.
Di RW.02 terdapat 80 balita yang memerlukan perhatian mengingat daerah ini dikelilingi oleh sungai dan jalan raya atau jalan protokol. Polusi udara dan rentan banjir akan menjadi ancaman serius bagi tumbuh kembang balita.
Terdapat 20 Karang Taruna yang saat ini kondisinya memprihatinkan sebab semuanya dalam keadaan collaps. Kegiatan Karang Taruna hanya ada pada saat menjelang tujuh belas agustusan dan para pengurusnya sudah banyak yang menikah sedangkan pemilihan penggurus baru belum dipilih kembali.
PKK masih berjalan aktif baik ditingkat RT mapun tingkat kelurahan. Kegiatan PKK masih dianggap penting sebagai sarana berkumpul antar warga terutama para ibu-ibu selain mereka saling berbagi rasa dalam banyak hal.
Namun demikian peran aparat kelurahan juga menjadi panutan bagi seluruh warga terbukti  banyak warga yang datang ke kantor kelurahan dengan berbagai kepentingan sesuai kebutuhan mereka, Bapak Lurah dan jajarannya sangat komunikatif dan terbukti pula bahwa  di kelurahan ini menjadi contoh pembagian beras miskin yang terbaik dan teratur se Kecamatan Sumur Bandung kota Bandung..

3.         Struktur Kepemimpinan Masyarakat
Selain kepemimpinan yang ada di RW. 02 Kelurahan Babakan Ciamis khususnya yang formal terdiri dari  Ketua RW dan Ketua RT yang proses pengangkatannya dipilih langsung oleh masyarakat. Selain itu tugas pimpinan birokrat tersebut melaksanakan program-program (kebijakan) dan pemerintah ditingkat RT dan RW. Ketua RT bertanggung jawab kepada Ketua RW atas tugas-tugas yang diembannya. Ketua RW bertanggung jawab kepada Kepala Kelurahan   yang mempertanggung-jawabkan seluruh program-program dan kebijakan yang ada.
Struktur organisasi, nama-nama para tokoh formal dan informal dapat digambarkan sebagai berikut :

STRUKTUR KEPEMIMPINAN
RW.02 KELURAHAN BABAKAN CIAMIS
KECAMATAN SUMUR BANDUNG
KOTA BANDUNG
 










 







4.         Pelayanan Sosial
Bentuk – bentuk pelayanan sosial yang ada diwilayah RW 02 Kelurahan Babakan Ciamis  Kecamatan Sumur Bandung yaitu :
a).     Bantuan Beras Miskin  dari pemerintah per KK mendapat: 10 kg
b).     Penimbangan balita, serta pemberian gizi yang dilakukan oleh kader posyandu setiap sebulan sekali pada hari rabu minggu ke 2.
c).     Dana Bantuan Opearional Sekolah
d).    Pelayanan kesehatan lansia setiap rabu pada minggu ke 2 setiap bulan
e).     Kegiatan pengajian oleh DKM Al - Iklas  setiap Kamis, malam buat bapak-bapak dan  Jumat buat ibu-ibu.
f).      Anak-anak dan remaja  mengaji setiap hari.
g).     Pembagian zakat fitrah yang dilakukan oleh DKM Al-Iklhas  setiap setahun sekali.
h).     Pembagian daging kurban dari DKM Al-Iklas
i).        Bantuan Langsung Tunai
j).       Pengelolaan MCK sebanyak 8 MCK
k).     Program PNPM
l).       Jaskesmas
m).      Khitanan massal secara gratis  setiap tahun dari Kimia Farma
5.         Sistem Sumber
Sumber adalah segala sesuatu yang memiliki nilai yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan memecahkan masalah
Pincus dan Minahan (1973 : 4 – 9) membagi sumber kesejahteraan sosial ke dalam beberapa jenis yaitu :
a).     Sistem Sumber Informal atau Alamiah,
b).     Sistem Sumber Formal, dan
c).     Sistem Sumber Kemasyarakatan.

Berbagai sistem sumber yang ada di wilayah RW. 02 Kelurahan Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung  sebagai berikut:
1).    Sumber Informal atau Alamiah
Adalah sumber yang dapat memberikan bantuan yang berupa dukungan emosional dan afeksi, nasihat dan informasi serta pelayanan–pelayanan konkret serta membantu dalam mengakses sumber formal dan kemasyarakatan. Sumber informal ini terdiri dari :
(a).     Adanya nilai kekeluargaan, serta kebersamaan. Dengan nilai ini mereka saling berkomunikasi, dapat saling bantu terutama untuk kepentingan umum seperti gotog royong pembangunan sarana ibadah, saling bantu bila ada warga yang punya hajat dan ketika ada warga yang meninggal.
(b).     Adanya tokoh masyarakat yang berperan dalam menggerakan masyarakat untuk kegiatan kepentingan umum, mendidik masyarakat dalam pemahaman ajaran agama untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, serta mengkoordinir penghimpunan dana sumbangan.
(c).     Adanya orang kaya dan orang china yang memberikan bantuan berupa finansial sebagai ketidak hadiran mereka ketika ada kerja bakti pembersihan aliran sungai serta ada beberapa warga yang bersedia mencarikan dana dalam kegiatan masyarakat.


2).    Sumber Formal
Adalah sumber yang dapat memberikan bantuan atau pelayanan langsung terutama kepada para anggotanya. Sumber ini berbentuk lembaga. Adapun sistem sumber formal yang ada di masyarakat RW 02 Kelurahan Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung adalah :
(a).     Dewan Keluarga Masjid Al- Iklhas sebagai lembaga yang berfungsi dalam penerapan nilai–nilai agama bagi penduduk. Fungsi ini dilaksanakan dalam bentuk kegiatan pengajian.
(b).    Perkumpulan Gereja bagi orang Kristen dan Katolik
(c).     Organisasi Pemuda, yang berfungsi sebagai wadah para pemuda dapat menuangkan kreatifitas dan aktifitas.Di RW 02 jenis aktifitas pemuda berupa kelompok pengajian remaja.
(d).    Karang Taruna sebagai wadah dari kegiatan-kegiatan para pemuda.
(e).     PKK masih berjalan dengan baik di tingkat RT, RW dan tingkat Kelurahan dengan pertemuan setiap bulan.
(f).     Koperasi Simpan Pinjam yang berjumlah 9 buah.( di luar RW.02)
(g).    Koperasi Produksi yang berjumlah 32 buah ( di luar RW.02)
(h).    Sekolah Dasar ada 7 buah, SLTP ada 2 buah, SLTA ada 4 buah dan Perguruan Tinggi Ada 1 buah (terletak di luar RW.02)
3).    Sumber Kemasyarakatan
Adalah sumber yang dapat memberi bantuan kepada masyarakat umum. Sumber kemasyarakatan di RW 02 Kelurahan Babakan Ciamis terdiri dari :
(a).      Kantor Kelurahan Babakan Ciamis yang berada di dalam wilayah RW.02, yang berfungsi dalam pelayanan di bidang birokrasi misalnya : pembuatan kartu tanda penduduk,kartu keluarga,kartu sehat,ijin pernikahan,kartu, kematian dll .
(b).       Pasar Umum yang berada di luar sistem RW.02
(c).       Pertokoan berjumlah 242 dan berada di luar RW.02
(d).      Bank berjumlah 3 buah berada di luar RW.02
(e).       Telepon Umum berjumlah 16 buah di luar RW.02
(f).        Kantor Veteran Legiun di luar RW.02
(g).       Panti Asuhan ada di RW.04
(h).       Dealer Honda ada di RW.03
(i).         Super Market di RW.04
(j).         Hotel berjumlah 5 buah
(k).       Kantor Walikota Bandung terletak 100 meter dari RW.02
(l).         Kantor DPRD Kota Bandung terletak 100 dari RW.02
(m).     Masjid Besar Walikota terletak 90 meter dari RW.02
(n).       Stasion Hall terletak 500 meter dari RW.02
(o).       Pasar Baru terletak 600 meter dari RW.02
(p).       Terminal Umum utuk Bus dan angkutan umum terletak di depan Stasion Hall
(q).       Rumah Sakit Mata Cicendo  terletak di kawasan RW.02
(r).        Posyandu yang memberikan pelayanan dalam hal penimbangan balita, serta pemberian gizi juga pelayanan kepada lansia setiap sebulan sekali setiap hari rahu minggu ke 2
(s).        Puskesmas Pembantu sebagai lembaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada warga yang membutuhkannya. Sumber ini terletak di luar wilayah RW 02
(t).        Sarana Rekeasi Taman Dewi Sartika
(u).       Bioskop ada 6 buah di luar RW.02
(v).       Restoran 6 buah di luar RW.02
(w).     Kantor KODAM Siliwangi di luar RW.02
(x).       Sarana ibadah berupa masjid ada 13 buah, 6 mushlola dan 4 gereja .
(y).       Industri besar 8 buah, industri kecil ada 4 buah dan Home Industri ada 6 buah semua berada di luar RW.02

 




















 





BAB IV
HASIL  WAWANCARA


Dalam observasi ini telah dilakukan wawancara kepada tiga keluarga miskin di RT.01, RT.02 dan RT.03. Ke tiga informan tersebut adalah AT seorang ibu rumah tangga, UK seorang bapak dan ER seorang remaja yang belum bekerja. Hasil wawancara disajikan sebagai berikut :
1.          Norma Keluarga Miskin
                     Norma yang dimaksudkan oleh warga masyarakat adalah hal-hal yang berkaitan dengan peraturan-peraturan yang wajib ditaati oleh semua warga, sangsi yang diberikan dan bentuk sangsi yang diberikan jika ada pelanggaran.
                     Hasil wawancara mendalam dengan AT yang dilakukan di rumah yang bersangkutan mengenai peraturan-peraturan  yang ada dalam komunitas keluarga miskin sbb :
“ Saya bertempat tinggal disini sudah duapuluh tahun, waktu itu saya masih pengantin baru sampai sekarang . Di sini selalu ada siskampling setiap hari dan dijaga oleh dua orang. Setiap warga yang mendapatkan tugas wajib menjalankan tugas kecuali ada keperluan lain tetapi jika terlalu sering maka lama kelamaan akan dikucilkan oleh warga yang lain. Selain itu kami juga menjaga wilayah ini dengan kerja bakti setiap hari minggu jika ada yang berhalangan biasanya menggantinya dengan menyediakan makanan gorengan, kue-kue ringan atau minuman buat yang bekerja bakti. Kerja bakti lingkungan juga termasuk membersihkan sungai. Kebanyakan orang china tidak mau ikut kerja bakti mungkin merasa sebagai orang kaya “

Informan AT mengakui bahwa selama dua puluh tahun bertempat tinggal di wilayah ini memang ada peraturan-peraturan yang wajib ditaati oleh semua anggota warga masyarakat setempat dan peraturan yang dimaksudkan adalah kegiatan siskampling setiap malam dijaga oleh dua orang dan kerja bakti setiap minggu untuk membersihkan lingkungan dan sungai.Sangsi dikenakan bagi yang tidak hadir berupa makanan kecil dan minuman dan jika terlalu sering tidak hadir akan dikucilkan tetapi kebanyakan orang china tidak terlibat dalam kegiatan ini.

Pendapat  yang diungkapkan oleh UK melalui wawancara yang dilakukan di rumah yang bersangkutan sbb:
“Wilayah di sini sangat aman walaupun berdekatan dengan jalan raya, kami semua ikut menjaga wilayah ini dengan cara siskampling setiap malam yang dijaga oleh dua orang warga dan jika ada yang mangkir maka akan dikucilkan. Saya menetap di sini sudah lima belas tahun. Setiap minggu juga diadakan kerja bakti, kerja bakti lingkungan dan membersihkan sungai jika tidak datang wajib mengeluarkan makanan atau minuman ringan. Dulu ada orang china yang baik hati yang ikut pula dalam kegiatan siskampling dan kerja bakti tetapi sekarang sudah meninggal”

Informan UK betempat tinggal di sini selama lima belas tahun juga mengatakan ada peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan yakni kegiatan siskampling setiap malam dengan dijaga dua orang dan kerja bakti setiap minggu membersihkan lingkungan dan  sungai. Sangsi bagi yang tidak hadir wajib mengganti makanan dan minuman ringan dan ada orang china yang ikut terlibat kegiatan ini tetapi sudah meninggal. Jika ada yang mangkir dari kegiatan ini akan dikucilkan.

Informan ER diwawancarai pada saat sedang mangkal di tempat berkumpul dengan warga lain yakni di warung makan nasi depan gang RW.02 mengatakan pendapatnya sebagai berikut :
“ Saya lahir disini bu dan keluarga saya sudah menempati rumah ini selama dua puluh dua tahun. Lingkungan di sini aman karena ada siskampling yang setiap harinya di jaga dua orang. Ada juga yang kadang-kadang tidak datang karena ada keperluan lain tetapi jika terlalu sering yang jadi bahan gunjingan antar warga. Kalau orang cina tidak peduli dengan lingkungan jadi mereka tidak mau datang”

Dari pendapat ER dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa  selama dua puluh dua tahun bertempat tinggal di wilayah ini mengakui lingkungan aman karena siskampling setiap malam dan dijaga dua orang. Jika sering tidak hadir akan jadi gunjungan warga setempat dan  kalau orang china tidak hadir.

Box.1

Warga rata-rata sudah menempati area ini antara lima belas tahun sampai dengan dua puluh dua tahun. Bagi warga yang dimaksud dengan norma adalah peraturan-peraturan yang harus dilaksanakan seperti siskampling setiap malam, kerja bakti setiap minggu membersihkan lingkungan dan membersihkan sungai. Sangsi yang diberikan jika sekali-kali tidak hadir adalah  mengganti  makanan kecil dan minuman. Bentuk sangsi lain yang akan diberikan jika terlalu sering tidak hadir dan mangkir dari peraturan ini adalah  akan dikucilkan dan menjadi bahan gunjingan.Orang china tidak mentaati peraturan-peraturan ini.




 
 




















Data yang lain masih dalam proses pengolahan pak, nuwun.









MATRIKS OBSERVASI
 WARGA RW.02 KELURAHAN BABAKAN CIAMIS KECAMATAN
SUMUR BANDUNG KOTA BANDUNG
NO
URAIAN KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
PENGAMATAN
ALAT BANTU YANG DIPERGUNAKAN
1
PLACE
Area Aktivitas Warga RW.02:
a.      Di rumah
b.      Di tempat pekerjaan
c.      Di tempat mangkal/berkumpul
d.      Di Pasar
e.     Peta Wilayah
f.      Foto
g.     Rekaman suara.

2

AKTOR

Warga RW 02 Khususnya di wilayah :
a.   RT.  01
b.   RT. 02
c.   RT.  03

  a.  Rekaman suara
  b.  Foto

3
AKTIVITAS
a.    Aktivitas sehari-hari  keluarga miskin
b.    Ruang aktivitas
c.    Jenis aktivitas yang dilakukan
d.    Pekerjaan sehari-hari
e.    Pendapatan sehari-hari
f.     Tempat tinggal
g.    Sumber pelayanan sosial yang di peroleh.
h.    Sistem sumber yang dapat diakses
i.     Jaringan Kerja.
j.     Norma
k.    Kepercayaan.
a.      Rekaman suara.
b.      Foto
c.      Wawancara /indepth.








PEDOMAN WAWANCARA
WARGA BINAAN DI RW.02
KELURAHAN BABAKAN CIAMIS


I.               LOKASI
a.   Kelurahan                                         : Babakan Ciamis
b.   Kecamatan                                       : Sumur Bandung
c.   Kota                                                 : Bandung
d.   Propinsi                                            : Jawa Barat

II.            DATA INFORMAN.
a.             Nama                                             :_______________________________
b.            Tempat/ tgl lahir                            :_______________________________
c.             Alamat                                          :_______________________________
d.            Agama                                           :_______________________________
e.             Pendidikan                                    :_______________________________
f.             Pendapatan per hari                      :_______________________________
g.            Jumlah anggota  keluarga              :_______________________________
h.            Lama ikut dalam komunitas          :_______________________________
i.              Kedudukan dalam komunitas       :_______________________________


III.             MODAL SOSIAL DI RW.02 KELURAHAN BABAKAN CIAMIS.

A. NORMA

1.  Apakah dalam komunitas Bapak/Ibu ada peraturan  yang wajib ditaati oleh semua  anggota  ?
a. Ya                                     b.. Tidak
2.  Jika ya, tolong jelaskan peraturan apa saja yang  bapak/Ibu maksudkan.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………….

3. Jika ada anggota komunitas bpk/ibu yang melanggar apakah akan dikenakan sangsi ?
a. Ya                                     b.. Tidak
4. Jika ya, tolong jelaskan dalam bentuk  apa saja sangsi tersebut diberlakukan.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

5.      Apakah bapak/Ibu pernah melanggar peraturan tersebut?
  a. Ya                                     b. Tidak

B. JARINGAN KERJA

1         Apakah bapak/Ibu menerima bantuan dari sesama warga?.
(bantuan materi: diberi uang atau pinjaman uang, kridit barang, kridit bahan-bahan pokok, pinjaman kendaraan, menempati rumah, dikontrakan rumah, diberi baju, dll bantuan non materi: tukar jam kerja, bantuan psikis:dukungan emosional,semangat, dorongan, dll )
a. Menerima                                              b.Tidak menerima
2        Jika menerima dari siapa dan bantuan apa yang diterima ?
NO
PEMBERI BANTUAN
JENIS BANTUAN
FREKUENSI
DLM SITUASI YANG BAGAIMANA ?











3        Apakah bapak/Ibu memberikan bantuan  ?
a. Pernah                           b.Tidak pernah
4        Jika pernah kepada siapa dan bantuan apa yang diberikan?
NO
PENERIMA BANTUAN
JENIS BANTUAN
FREKUENSI
DLM SITUASI YANG BAGAIMANA ?












5        Warga siapa saja yang bapak/Ibu sukai  ?
6        Apa yang bapak/Ibu sukai dari mereka?  
NO
INISIAL
HAL YANG DISUKAI









7        Warga siapa saja yang  tidak bapak/Ibu tidak disukai ?
8.   Apa yang  tidak  bapak/Ibu  tidak disukai dari mereka?
NO
INISIAL
HAL YANG TIDAK  DISUKAI









C.KEPERCAYAAN
1.      Manfaat apa yang diyakini bisa diperoleh dari komunitas bapak/Ibu? Tolong jelaskan.
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

2. Apakah bapak/Ibu memiliki keyakinan dengan kemampuan anggota lain ?
           a. Ya                                     b.. Tidak
3. Jika ya, tolong jelaskan kemampuan dalam hal apa yang dimiliki oleh anggota lain?
..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

4. Apakah bapak/Ibu saling berbagi rasa kepada anggota komunitas lain ?
a. Ya                                     b.. Tidak
5. Jika ya, apa saja yang Bapak/Ibu ungkapkan kepada anggota lain? Tolong
Jelaskan.
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

                        6. Apakah ada anggota komunitas yang berbagi rasa kepada Bapak/Ibu?
a. Ya                                     b.. Tidak
        7. Jika ya, apa saja yang  dungkapkan kepada Bapak/Ibu?Tolong jelaskan
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................


No comments:

Post a Comment