B A B I
PENDAHULUAN
Pendidikan Profesional pekerja
sosial mempersyaratkan dilakukannya pembelajaran didalam kelas (Classroom
teaching) maupun pembelajaran di lapangan (field teaching). Tanpa
pembelajaran lapangan, mahasiswa pekerja sosial akan mengalami ketidaktahuan
terhadap kenyataan yang ada di lingkungan masyarakat dan tidak akan memiliki
sikap tanggap dan keterampilan kerja yang memadai.
Mahasiswa pekerja sosial
sepantasnya diperkenalkan pada masalah-masalah dan potensi aktual di masyarakat
serta konsep-konsep yang berlaku dan digunakan didalam praktek lapangan.
Selanjutnya haruslah mahasiswa diperkenankan untuk melakukan penanganan masalah
dengan menggunakan konsep pekerjaan sosial yang dipelajari didalam kelas.
Melalui upaya pembelajaran di
lapangan mahasiswa diharapkan akan menemukan kenyataan yang tidak bisa dicapai
melalui pembelajaran didalam kelas, sehingga dengan demikian akan ada
perpeaduan antara konsep dengan teori yang dipelopori dengan kenyataan yang
dihadapi.
Kemudian pada diri mahasiswa
akan lahir sesuatu yang baru yang mengarah pada lahirnya sikap bijak dalam
menyikapi kutub antara teori dan praktek.
Tugas lapangan ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan
kemiskinan di perkotaan tepatnya di RW.02 Kelurahan Babakan Ciamis Kecamatan
Sumur Bandung.Tugas lapangan ini adalah kegiatan–kegiatan yang dilakukan oleh
mahasiswa di lapangan, kegiatan–kegiatan itu pada dasarnya adalah implementasi
dari teori yang telah didapat selama masa perkuliahan dan tugas lapangan merupakan salah satu syarat untuk memenuhi
mata kuliah kajian kemiskinan yang
terintegrasi dalam kurikulum secara utuh.
Kegiatan praktek di lapangan dilakukan
samapi dengan Ujian Tengah Semester atau selama 3 bulan secara berkala dan
tujuannya untuk memahami masyarakat dari
kondisi geografis, demografi, keadaan sosiografis masyarakat dan jika
mungkinditemukan ada masalah-masalah sosialnya yang dihadapi oleh keluarga
miskin kemudian dilakukan analisa.
Rangkaian kegiatan di lapangan ini
bertujuan untuk mendapatkan feedback
(hasil) dan produks dari
masyarakat yang berwujud kesadaran masyarakat, partisipasi meningkat dan terjadi kekompakan kerjasama antara
praktikan dengan masyarakat di tingkat RW02 pada suatu wilayah perkotaan di
Kelurahan Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung.
A. Tujuan
Uji coba menerapkan
ilmu (konsep) yang sudah diperoleh selama masa perkuliahan diaplikasikan di
masyarakat .
B. Tehnik
a).
Observasi
Dalam hal ini
kegiatan yang dilakukan dengan cara
mengamati kondisi kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan aktivitas
sehari-hari keluarga miskin seperti :
pekerjaan sehari-hari, pendapatan sehari-hari, kondisi tempat tinggal, sumber
pelayanan sosial yang di peroleh., sistem sumber yang dapat diakses, jaringan
kerja,norma (loyalitas) dan kepercayaan sesama keluarga miskin.
Konsentrasi
pengamatan dilakukan di area lingkungan rumah, di tempat mangkal/berkumpul, di
tempat kerja dan di pasar.
b).
Studi Dokumentasi
Studi ini
dilakukan dengan mengumpulkan,
mempelajari data dari dokumen resmi yang tersedia di Kelurahan Babakan Ciamis.
c).
Wawancara.
Praktisi
lapangan/mahasiswa melakukan wawancara dengan tokoh masyarakat serta warga
untuk memahami permasalahan dan sumber
lain yang dapat digali informasinya dengan cara melakukan kunjungan ke rumah,
ke tempat kerja dan ke tempat masyarakat melakukan pertemuan.
d). Sistem.
Dalam
kegiatan lapangan ini mengunanakan sistem berkala artinya sistem yang digunakan
melalui kunjungan secara berkala sesuai dengan kebutuhan praktisi/mahasiswa
e). Sasaran
Dalam kegiatan ini dalam
pelaksanaan kegiatannya mengambil setting masyarakat di RW.02 Kelurahan Babakan
Ciamis Kecamatan Sumur Bandung dan sasarannya adalah pada modal sosial keluarga
miskin.
f). Lokasi.
Kegiatan lapangan
ini dilakukan pada tingkat RW di mana
mahasiswa melakukan observasi yakni di wilayah Kelurahan Babakan Ciamis Kecamatan
Sumur Bandung.
g). Waktu.
Adapun waktu
pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan pada
bulan Pebruari s/d Maret 2010 dan tugas ini sebagai bahan Ujian Tengah
Semester Mata Kuliah Kajian Kemiskinan..
h). Peserta.
Peserta
Observasi Lapangan ini adalah mahasiswa STKS Bandung semester II Program Spesialis Pekerjaan Sosial Konsentrasi
Komunitas.
BAB II
O B S E R V A S I
Observasi merupakan salah satu
teknik pengumpulan data dan Marrshall berpendapat (1995) bahwa “ melalui observasi peneliti belajar perilaku
dan makna dari perilaku tersebut”
Manfaat Observasi adalah peneliti memahami konteks
data dari keseluruhan situasi sosial, melaui observasi didapatkan pengalaman
langsung, melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati orang lain,
mengungkapkan masalah-masalah yang tersebunyi, diperoleh gambaran yang
koprehensif, dalam observasi akan terdapat kesan dan merasakan langsung situasi
sosial yang akan diteliti.
Objek Observervasi adalah
Place atau tempat dimana situasi sosial sedang berlangsung, actor atau pelaku
atau oraNg-orang yang sedang memainkan peran tertentu dan aktivity atau
kegiatan yang dilakukan oleh aktor dalam situasi sosial yang sedang
berlangsung.
Dalam observasi ini yang
dimaksud place adalah area aktivitas Warga
RW.02:di rumah, di tempat pekerjaan, di tempat mangkal/berkumpul dan di Pasar
sedangkan yang dimaksud aktor adalah warga RT.
01, RT. 02 dan RT. 03 dan yang dimaksud dengan aktivitas adalah aktivitas
sehari-hari keluarga miskin, ruang
aktivitas, jenis aktivitas yang dilakukan, relasi, pekerjaan sehari-hari, pendapatan
sehari-hari, tempat tinggal, sumber
pelayanan sosial yang diperoleh serta sistem sumber yang dapat diakses
Tahapan observasi menurut Spradley
(1980) adalah 1) observasi deskriptif, 2) observasi terfokus dan 3) obervasi
terseleksi.
PROSES KERJA
SELAMA DI LAPANGAN
1.
Persiapan
Sosial
a. Tujuan
1).
Memperoleh dukungan ( politis dan fasilitas)
2). Memperoleh
kepercayaan (diterima menjadi bagian dari masyarakat)
3). Tehnologi
yang digunakan:
(a). C.I
(b). Home
Visit
(c). Transect
Walk
(d). Diskusi
Informal
(e).
Wawancara Informal
b. Yang dilakukan:
1) Kunjungan persiapan/survey lokasi
Persiapan awal survey ke lapangan bertujuan untuk
memilih dimana lokasi yang tepat akan
dilakukan kegiatan observasi.
(2) Data
(a) Data
Primer akan diperoleh secara langsung
melalui wawancara dengan keluarga
miskin di lingkungan RT.
(b) Data Sekunder akan diperoleh dari Kantor
kelurahan Babakan Ciamis.
(c) Data internal yang akan diperoleh dari
masyarakat RW Kelurahan Babakan Ciamis.
(d) Data
eksternal yang akan diperoleh dari lingkungan di luar RW.
2. Penyelesaian
Prosedur Perijinan:
Hirarki birokrasi adalah salah
satu syarat yang berfungsi untuk mendapatkan ijin penelitian dari pejabat
setemapt. Pertama-tama pengurusan ijin dilakukan di lembaga STKS sebagai dasar
perijinan ke Pemerintah Kota Bandung
Bagian Kesbanglinmas kemudian didelegasikan ke Kecamatan Sumur Bandung dan ke Kelurahan Babakan Ciamis serta yang
teakhir ke Tingkat RW di lingkungan wilayah setempat.
3. Penyusunan Design Kerja.
Penyusunan
jadwal kerja bertujuan agar kegiatan-kegiatan di lapangan terarah dan terkontruktif dengan baik. Jadwal akan disusun
perminggu dan didalamnya membuat kegiatan-kegiatan harian yang akan dilakukan
selama periode tertentu .
4. Persiapan-persiapan praktis ditempuh
dengan cara mempersipakan sebuah matriks yang berfungsi sebagai panduan pada
saat melakukan observasi (terlampir).
5. Mempersiapkan matriks observasi sebagai
panduan di lapangan (terlampir).
6. Mempersiapkan pedoman wawancara sebagai
panduan untuk melakukan indepth terhadap keluarga miskin (terlampir).
7. Memasuki Lapangan
a.
Mengidentifikasi karakteristik umum
masyarakat di RW.02 Kelurahan Babakan Ciamis, diantaranya luas wilayah, batasan
masyarakat, jumlah dan komposisi penduduk, karakteristik pendidikan,
karakteristik social, ekonomi dan budaya penduduk, dan lain-lain.
b.
Mengidentifikasi masyarakat RW.02
Kelurahan Babakan Ciamis kemudian melakukan tansectwalk untuk menentukan di
wilayah RT- RT mana yang akan dijadikan pusat observasi.
c.
Memahami komposisi penduduk RW.02
Kelurahan Babakan Ciamis dalam, umur,
ras, etnis, gender, dan sebagainya.
d.
Mengidentifikasi kekuatan masyarakat maupun sumber yang ada di
RW.02 Kelurahan Babakan Ciamis.
e.
Mengidentifikasi struktur kepemimpinan
dalam masyarakat Rw.02 Kelurahan Babakan Ciamis.
f.
Mengidentifikasi nilai, tradisi dan kepercayaan di RW.02 Kelurahan Babakan Ciamis.
g.
Mengidentifikasi lembaga pelayanan apa
sajakah yang dipandang perlu dan yang ada dalam masyarakat sebagai pelayanan
utama di RW.02 Kelurahan Babakan Ciamis.
B A
B III
HASIL
OBSERVASI
Sejarah Kelurahan Babakan Ciamis hanya diketahui sebagai daerah pemekaran
kota yang terjadi pada tahun1980-an dari Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung
Wetan menjadi Kelurahan Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung dengan 8 Rukun
Warga dan 43 Rukun Tetangga.
Sejarah yang berasal dari legenda tempo dulu banyak warga yang tidak
mengetahuinya dan mereka hanya mengetahui bahwa wilayah ini adalah daerah
pemekaran kota karena keperluan administratif. Sedangkan RW 02 Kelurahan
Babakan Ciamis terletah bersebelahan dengan kantor Kelurahan Babakan Ciamis.
Letak Kelurahan Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung adalah di jantung
kota Bandung tepatnya di depan kantor Walikota Bandung dan Kantor DPRD Kota
Bandung yang jaraknya kira-kira hanya 100 meter saja. Kelurahan Babakan Ciamis
terdari dari 8 RW, rumah penduduk sejumlah
764 dengan 2.625 Kepala Keluarga.
1.
Secara Geografis
Kondisi Kelurahan
Babakan Ciamis Kelurahan Sumur Bandung Kota Bandung berada pada ketinggian wilayah 775 m dpl dengan suhu udara maksimum berkisar 200 Celcius, bentuk
wilayah 100% berombak, merupakan tanah seluas
lebih kurang 1.342 ha yang terbagi dalam 460 ha lapang, 460 taman
rekreasi dan 422 tanah kering.
a. Keadaan
Geografis Kelurahan Babakan Ciamis
Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung sbb:
1) Letak, Luas, dan
Jarak.
Letak
RW.02 Kelurahan Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung berada di dekat jantung
ibu kota dengan batas-batas sebagai berikut :
(a)
Sebelah Utara : Jl.Raya Cicendo
(b)
Sebelah Selatan : Stasion Hall/ Stasion Kereta Api
(c)
Sebelah Barat : Kantor DPRD dan Kantor Walikota Bandung
(d) Sebelah Timur : Jl.Raya Cicendo
2) Luas daerah.
Luas
wilayah Kelurahan Babakan Ciamis yang
terdiri dari :
(a)
Tanah Lapang :
460
hektar
(b)
Tanah Pemukiman :
460 hektar
(c)
Pemukiman : 422
hektar
3) Jarak.
Jarak
lokasi Kelurahan Babakan Ciamis dapat
dilihat sebagai berikut:
(a)
Dari pusat Kecamatan : 2 kilo
meter
(b)
Dari pusat Kota : 3 kilo meter
(c)
Dari pusat Provinsi :
2 kilo meter
b. Keadaan Demografis.
Jumlah penduduk Kelurahan Babakan
Ciamis berjumlah 2.625 .KK dengan 8.655 jiwa, yang terdiri dari :
1)
Laki-laki : 4.494
Jiwa.
2)
Wanita
: 4.161 Jiwa.
a).
Komposisi Penduduk menurut Kelompok Umur.
Adapun
komposisi penduduk Kelurahan Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung Kota
Bandung menurut kelompok umur adalah sebagai berikut
TABEL.
1
KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT KELOMPOK
UMUR
KELURAHAN BABAKAN CIAMIS
TAHUN 2010
No
|
Kelompok Umur
(Dalam Tahun)
|
W N I
|
W N A
|
Jumlah
|
Persen
|
||
Laki
Laki
|
Wanita
|
Laki
laki
|
Wanita
|
||||
1
|
0 < 5
|
235
|
210
|
25
|
18
|
488
|
5,64
|
2
|
6-10
|
282
|
250
|
14
|
16
|
562
|
6,49
|
3
|
11-15
|
226
|
217
|
19
|
21
|
483
|
5,58
|
4
|
16-20
|
189
|
179
|
47
|
44
|
459
|
5,30
|
5
|
21-25
|
301
|
287
|
51
|
53
|
692
|
7,99
|
6
|
26-30
|
463
|
430
|
45
|
43
|
961
|
11,10
|
7
|
31-35
|
520
|
448
|
40
|
46
|
1.054
|
12,18
|
8
|
36-40
|
492
|
400
|
33
|
31
|
956
|
1,10
|
9
|
41-45
|
388
|
351
|
15
|
25
|
779
|
9
|
10
|
46-50
|
323
|
248
|
22
|
27
|
620
|
7,16
|
11
|
51-55
|
242
|
210
|
15
|
30
|
497
|
5,74
|
12
|
56-60
|
147
|
128
|
16
|
14
|
305
|
3,52
|
13
|
61-65
|
99
|
124
|
13
|
18
|
254
|
2,93
|
14
|
> 65
|
207
|
255
|
26
|
37
|
525
|
6.06
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
4.114
|
3.737
|
380
|
423
|
8.655
|
100
|
Sumber Data dari Kelurahan Th.2009
Bila
diperhatikan tabel 1 pada terdapat usia
produktif sebesar 6.118 atau 70, 69 %
dari jumlah penduduk secara keselurahan dan 9, 28 % nya adalah warga asing atau
sekitar 803 orang. Jumlah penduduk usia produktif merupakan kekuatan tersendiri
bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan sosial mereka. Menurut BKKBN
batas usia produktif manusia adalah umur 15 – 55 tahun.
Disamping
itu, dari komposisi penduduk di atas terdapat penduduk usia balita (< 5
tahun) sebanyak 488 orang atau 5,64 % yang mendapatkan pelayanan setiap hari
rahu minggu ke 2 setiap bulan melalui posyandu
berupa penimbangan berat badan, pemberian makanan tambahan gizi
,imunisasi, tidak ditemukan kasus baji meninggal kekurangan gizi,penduduk.
Dan dari
jumlah 488 balita tersebut balita dari peranakan orang asing berjumlah 43
balita atau 0,50%. Pelayanan balita asing dengan dokter bukan di posyandu
maupun di puskesmas.
Lansia
yaitu umur > 61 sebanyak 779 orang
atau 8,99 % mendapatkan pelayanan
kesehatan setiap bulan sekali pada hari rabu minggu ke 2 bersamaan dengan
posyandu, pada umumnya lansia termasuk
lansia golongan produktif, karena tetap bekerja untuk pemenuhan kebutuhan
mereka sendiri. Kesehatan mereka dengan
dokter bukan di puskesmas ataupun posyandu.
Dari 779
lansia diatas yang 84 lansia adalah
warga asing atau sebesar 0,97 % dan pelayanan
Dan untuk
warga negara asli pelayanan kesehatan selain di posyandu mereka mendapat
pelayanan di Puskesmas. Jumlah lansia cukup banyak mengingat di masa lalu
pelayanan kesehatan menjadi prioritas utama selain balita sehingga kesehatan
yang baik berdampak pada usia panjang.
b).
Komposisi Penduduk maenurut Tingkat
Pendidikan.
Berdasarkan
tingkat pendidikan, penduduk Kelurahan
Babakan Ciamis dapat dikelompokan
sebagai berikut:
TABEL 2
KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN
KELURAHAN BABAKAN CIAMIS
TAHUN 2010
No
|
Tingkat Pendidikan
|
W N I
|
W N A
|
Jumlah
|
Persen
|
||
laki
|
wanita
|
laki
|
wanita
|
||||
1
|
Tidak Sekolah
/belum
|
403
|
367
|
46
|
39
|
855
|
9,88 %
|
2
|
Tidak Tamat SD
|
7
|
9
|
4
|
4
|
24
|
0,28 %
|
3
|
Belum Tamat SD
|
352
|
303
|
30
|
32
|
717
|
8,28 %
|
4
|
Tamat SD
|
666
|
610
|
53
|
88
|
1417
|
16,37%
|
5
|
SLTP
|
405
|
430
|
80
|
79
|
994
|
11,49%
|
6
|
SLTA
|
1688
|
1526
|
99
|
123
|
3436
|
39,70%
|
7
|
AKADEMI/SARMUD
|
191
|
167
|
25
|
29
|
412
|
4,76%
|
8.
|
SARJANA
|
191
|
325
|
43
|
30
|
800
|
9,24%
|
|
Jumlah :
|
4114
|
3737
|
380
|
423
|
8655
|
100%
|
Sumber Data dari Kelurahan Th.2009
Bila
diperhatikan tabel 2 di atas, tingkat pendidikan formal masyarakat sudah memiliki kesadaran akan pentingnya
pendidikan bagi masa depan sebab yang tidak tamat SD hanya 0,28 %, yang tamat
SD hanya 16,37 % dan SLTP hanya 11,49 % sedangkan yang belum sekolah 9,88% yang dimaksud dalam tabel ini adalah balita. Secara keselurhan jumlah ini hanya
sebesar 29,14 % jadi yang 70,86 % telah memiliki pendidikan yang cukup bahkan
39,70% telah menamatkan SLTA dan 9, 24 %
telah menjadi sarjana.
Bila
dicermati wilayah ini telah memiliki sumber daya manusia yang cukup untuk
mengabdi dan bekerja di wilayahnya serta dapat ikut perpartisipasi dalam
memajukan wilayahnya. Tenaga kerja ini akan saling bersaing untuk dapat bekerja
sedangkan infra struktur yang tersedia di lapangan pekerjaan informal adalah 8
buah perusahaan besar dengan daya tampung 58 tenaga besar, 4 buah perusahaan
kecil dengan daya tanpung 38 tenaga kerja, 6 buah home industri dengan daya
tampung 48 tenaga kerja, 5 buah hotel dengan daya tampung 142 tenaga kerja dan
4 buah rumah makan dengan daya tampung 31 tenaga kerja. Selain itu mereka akan
mengadu nasib di sektor formal sebagai Pegawai Negeri Sipil (209 orang), ABRI
dan Polisi (156 0rang). Keterangan ini
diperkuat dengan data pada tabel 3 yahni tabel jenis pekerjaan
Sadar akan
lapangan pekerjaan di sektor formal sangat terbatas dan sebagai buruh infromal
juga meiliki infrastruktur yang terbatas maka sebagaian besar masyarakat yang
tidak memiliki pekerjakaan mencoba peruntungan sebagai pedagang di Pasar Baru
sebagai pedagang pakaian, aneka makanan dan pedagangan asongan. Bahkan para
ibu-ibu membuka warung makan, berjualan makanan ringan dan berjualan sate ayam
di rumah demi mencukupi kebutuhan hidup mereka.
c).
Komposisi Penduduk menurut Jenis Pekerjaan
Berdasarkan
jenis pekerjaan penduduk Kelurahan
Babakan Ciamis dapat dikelompokan
sebagai berikut :
TABEL. 3
KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT JENIS PEKERJAAN.
KELURAHAN
BABAKAN CIAMIS
TAHUN 2010
No
|
Jenis Pekerjaan
|
W N I
|
W N A
|
Jumlah
|
Persen
|
||
Laki
Laki
|
wanita
|
Laki
Laki
|
wanita
|
||||
1
|
PNS
|
113
|
84
|
11
|
1
|
209
|
2,41 %
|
2
|
ABRI/POLRI
|
114
|
35
|
7
|
0
|
156
|
1,18 %
|
3
|
SWASTA
|
217
|
363
|
82
|
48
|
710
|
8,20%
|
4
|
DAGANG
|
133
|
74
|
66
|
18
|
291
|
3,37 %
|
5
|
PENSIUNAN
|
55
|
25
|
7
|
6
|
93
|
1,07 %
|
6
|
BURUH
|
2266
|
2226
|
33
|
159
|
4685
|
54,13 %
|
7
|
PELAJAR
|
886
|
767
|
92
|
116
|
1861
|
21,50 %
|
8
|
MAHASISWA
|
330
|
163
|
82
|
75
|
650
|
7,52 %
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
4114
|
3737
|
380
|
423
|
8655
|
100 %
|
Sumber Data dari Kelurahan Th.2009
Bila
diperhatikan tabel 3 di atas, terlihat adanya keragaman jenis pekerjaan yang
dilakukan oleh penduduk Kelurahan
Babakan Ciamis dan mata pencaharian atau pekerjan yang terbanyak
adalah sebagai buruh sebesar 54,13 %
atau 4.493 dan dari jumlah tersebut sebanyak 192 buruh adalah warga
asing atau sebesar 2,22 %.
.Buruh
yang dimaksud adalah buruh perusahaan besar 58 orang atau 0,67 %, buruh
industri kecil sebanyak 38 orang atau 0,44 %, home industri 48 atau 0,55 %,
pegawai hotel 142 orang atau 1,64% dan pegawai rumah makan 31 orang atau 0,34
%.
Tenaga
swasta sebesar 8,20% atau sebesar 710
tenaga kerja dari jumlah tersebut 130 tenaga kerja atau 1,50 % adalah tenaga
orang asing (mereka menjadi pemilik modal)
dan yang pribumi rata-rata
menjadi pedagang pakaian, aneka makanan dan pedagang asongan di Pasar Baru yang
terletak hanya 600 meter dari RW 02. Termasuk dalam katagori hal ini adalah
ibu-ibu yang memiliki usaha warung dan berjualan makanan ringan di rumah.
Pensiunan
sebesar 1,07 % atau 93 orang dalam katagori ini adalah
pensiunan guru dan pensiunan dari perusahaan-perusahan yang mendapatkan
tunjangan di hari tua.
Pegawai
Negeri Sipil hanya 2,41 % atau 209 orang yang tersebar di kantor kelurahan,
kecamatan dan Pemerintah Kota Bandung dan
anggota POLRI dan ABRI hanya sebanyak 1,18% saja. Jumlah di sektor ini
tergolong kecil dikarenakan penduduk setempat kurang memiliki minat dan kalah
dalam kompetensi di saat ada lowongan di sektor formal tersebut.
Pelajar
sebanyak 21,50 % dan mahasiswa 7,52 % ke dua kelompok ini dimasukkan dalam
angkatan jenis pekerjaan dikarenakan mereka akan menjadi tenaga kerja yang
produktif setelah mereka lulus sekolah dan ini merupakan cadangan sumber daya
manusia sebagai tenaga kerja di sektor formal maupun informal
d).
Komposisi Penduduk menurut Agama dan Kepercayaan.
Berdasarkan
jenis agama yang dianut penduduk
Kelurahan Babakan Ciamis dapat
dikelompokan sebagai berikut :
TABEL. 4
KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT AGAMA
KELURAHAN
BABAKAN CIAMIS
TAHUN 2010
No
|
Jenis AgAma
|
JML
|
Persesn
|
1
|
Islam
|
7473
|
86,34 %
|
2
|
Kristen
|
671
|
7,75 %
|
3
|
Katholik
|
386
|
4,46 %
|
4
|
Budha
|
115
|
1,33 %
|
5
|
Kepercayaan
|
10
|
0,12 %
|
|
|
|
|
Jumlah
|
8655
|
100%
|
Sumber Data dari Kelurahan Th.2009
Bila
diperhatikan tabel 4 di atas, terlihat adanya keragaman jenis agama maka di
wilayah ini yang terbesar adalah pemeluk agama islam yakni sebesar 86,34 %,
urutan ke dua adalah agama kristen sebesar 7,75 %, urutan ke tiga agama katolik
sebesar 4,46 %, agama budha di urutan ke empat sebesar 1,33 % dan terakhir
kepercayaan sebsar 0,12 %.
Meskipun
merupakan agama islam merupakan agama terbesar di wilayah tetapi agama islam
bukan menjadi superior di wilayah ini karena masyarakat pada umumnya sudah
menerapkan saling hidup rukun antar agama dan tidak saling mengganggu ibadah
agama lain.
Sarana
ibadah yang tersedia adalah masid, mushlona
dangereja sedangkan untuk agama lain masih dilakukan di rumah sendiri
tetapi hal ini tidak mengurangi kekusukan mereka dalam menjalankan ibadah dan
berdoa kepada Sang Pencipta Alam Semesta.
2.
Kondisi Sosiografis
Masyarakat RW 02
Kelurahan Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung merupakan masyarakat perkotaan
yang mata pencahariannya sebagian besar sebagai buruh buruh. Ini ditunjukan
dengan banyaknya pekerja yang bekerja di sektor informal dan sebagian lagi
adalah pedagang asongan di pasar baru.
Pada umumnya
masyarakat RW 02 mudah menerima kehadiran orang lain. Diantara penduduk sudah
ada yang melakukan perkawinan antar suku, misalnya dengan Suku Jawa . Kehadiran
warga pendatang di masyarakat ini tidak menimbulkan pembedaan untuk melakukan
peran sebagai anggota masyarakat. Warga pendatang yang ada dapat menyesuaikan
dengan keadaan masyarakat setempat. Saya juga
merasakan sendiri penerimaan masyarakat terhadap orang lain. Saya ketika
melakukan obsrvasi tidak mengalami hambatan dalam berbaur dengan masyarakat
walau memiliki kendala bahasa.
Pada umumnya
masyarakat sangat komunikatif dan enak diajak ngobrol tentang apapun. Begitu
pula pada saat melalakukan wawancara tidak mengalami hambatan malah mereka
menyuguhkan hidangan dan makan siang. Beberapa menawari butiran bakso dan sate
ayam untuk saya bawa pulang sebagai oleh-oleh dan rasa persahabatan.
Masyarakat
RW 02 sebanyak 86,34 % memeluk Agama Islam. Landasan agama ini turut mewarnai
irama kehidupan mereka. Upacara adat
yang dilakukan berhubungan dengan ritual kematian, selamatan kehamilan dan
kelahiran anak bernuansa islami dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Qur’an dan
salawat Nabi serta zikir. Pengajian dilakukan setiap seminggu sekali untuk ibu-ibu dilakukan tiap hari jum’at dan
untuk bapak-bapak tiap malam jum’at atau hari kamis malam.
Namun
demikian pemeluk agama lain bukan menjadi kendala bagi penduduk yang beragama
muslim. Dalam masyarakat sudah terlihat kedewasaan dalam saling menghormati
agama lain. Mereka hidup rukun, tentram dan saling menolong meskipun mereka
tinggal di jantung kota Bandung.
Masjid
tidak hanya berfungsi sebagai tempat
sarana menunaikan ibadah, melainkan juga sebagai tempat untuk mengadakan
pertemuan dengan warga masyarakat, termasuk untuk penyelesaikan konflik.
Seorang tokoh agama masih menjadi tokoh sentral untuk menyelesaikan setiap
masalah yang menyangkut kepentingan umum. Termasuk untuk mendidik anak-anak
balita dan remaja untuk belajar mengaji.
Masyarakat
RW 02 sangat menghormati dan mentaati tokoh agama atau pemuka agama. Di
RW.02 tokoh agama dikenal dengan sebutan
tokoh sentris artinya ,bahwa seorang tokoh agama menjadi panutan bagi
masyarakat dalam melaksanakan ibadah,sebagai penuntun hidup beragama dan
sebagai penuntun hidup dalam pergaulan dengan keluarga ,tetangga dan masyarakat
secara luas.
Selain
masjid ada juga Balai Pertemuan yang dapat dimanfaatkan untuk mengumpulkan warga
setempat.
Kehidupan
masyarakat terlihat sangat tenang tanpa beban hidup meskipun kondisi wilayah
terlihat pengap. Kondisi rumah mereka rata-rata bertingkat meskipun tidak
memenuhi standart bangunan yang semestinya. Ukuran rumah rata-rata sama dengan
luas bangunan rumah dengan luas bangunan lebih kurang 4 x 5. Kondisi rumah
hanya meliki satu kamar tempat tidur, tidak ada ruang tamu atau ruang tamu
digabung dengan ruang keluarga. Rumah rata-rata tidak memiliki ventilasi udara
sehingga bau penggap sangat mengigit hidung karena tidak ada sirkulasi udara.
Beberapa rumah bahkan ditinggali oleh 3 sampai dengan 4 kepala keluarga dengan
jumlah jiwa rata 4 jiwa per kepala keluarga.
Mereka menggunakan MCK karena tidak memiliki kamar mandi
sendiri dan jumlah MCK ada 8 buah yang
tersebar di setiap RT. Kondisi MCK cukup bagus dan amat bersih. Pengelolaan MCK
dilakukan bersama-sama. MCK ini dibangun dengan dana dari Program PNPM.
Perbedaan
pendapat dapat diselesaikan secara musyawarah mufakat.
Demokrasi berjalan dengan baik hal ini
ditandai dengan pemilihan Ketua RW yang justru dipegang oleh seorang Ibu dan
berstatus janda. Ini menunjukkan bahwa masyarakat pada umumnya sudah mampu
menerapkan kehidupan berpolitik dan tidak ada perbedaan gender.
Konflik-konflik
internal belum terlihat secara jelas
sebab tokoh agama mampu meredam konflik. Keluarga satu dengan
yang lain saling hidup rukun meskipun ada beberapa rumah yang terlihat di huni
oleh 3 sampai dengan 4Kepala Kelurga. Begitu juga kehidupan ketetanggan
terlihat rukun satu sama lain meskipun mereka tinggal di perkotaan.
Nilai
penghormatan terhadap orang tua masih dijunjung tinggi terbukti dengan kondisi
lansia yang berjumlah 120 orang dipelihara oleh anak-anak mereka sendiri di
dalam rumah mereka sendiri.
Pelayanan
kesehatan lansia dilakukan rutin setiap sebulan sekali bersamaan dengan
penimbangan posyandu atau pada saat ada kegiatan-kegiatan posyandu. Tetapi
masalah pelayanan kesehatan masih merupakan kendala sebab dari 120 lansia yang
berkenan melakukan pengobatan atau memeriksakan diri hanya 15 lansia. Para lansia hanya mau
berobat jika mereka merasa sakit saja.
Di RW.02
terdapat 80 balita yang memerlukan perhatian mengingat daerah ini dikelilingi
oleh sungai dan jalan raya atau jalan protokol. Polusi udara dan rentan banjir
akan menjadi ancaman serius bagi tumbuh kembang balita.
Terdapat 20
Karang Taruna yang saat ini kondisinya memprihatinkan sebab semuanya dalam
keadaan collaps. Kegiatan Karang
Taruna hanya ada pada saat menjelang tujuh belas agustusan dan para pengurusnya
sudah banyak yang menikah sedangkan pemilihan penggurus baru belum dipilih
kembali.
PKK masih
berjalan aktif baik ditingkat RT mapun tingkat kelurahan. Kegiatan PKK masih
dianggap penting sebagai sarana berkumpul antar warga terutama para ibu-ibu
selain mereka saling berbagi rasa dalam banyak hal.
Namun
demikian peran aparat kelurahan juga menjadi panutan bagi seluruh warga
terbukti banyak warga yang datang ke
kantor kelurahan dengan berbagai kepentingan sesuai kebutuhan mereka, Bapak
Lurah dan jajarannya sangat komunikatif dan terbukti pula bahwa di kelurahan ini menjadi contoh pembagian
beras miskin yang terbaik dan teratur se Kecamatan Sumur Bandung kota Bandung..
3.
Struktur Kepemimpinan Masyarakat
Selain
kepemimpinan yang ada di RW. 02 Kelurahan Babakan Ciamis khususnya yang formal
terdiri dari Ketua RW dan Ketua RT yang
proses pengangkatannya dipilih langsung oleh masyarakat. Selain itu tugas
pimpinan birokrat tersebut melaksanakan program-program (kebijakan) dan
pemerintah ditingkat RT dan RW. Ketua RT bertanggung jawab kepada Ketua RW atas
tugas-tugas yang diembannya. Ketua RW bertanggung jawab kepada Kepala
Kelurahan yang mempertanggung-jawabkan seluruh
program-program dan kebijakan yang ada.
Struktur
organisasi, nama-nama para tokoh formal dan informal dapat digambarkan sebagai
berikut :
STRUKTUR KEPEMIMPINAN
RW.02 KELURAHAN BABAKAN CIAMIS
KECAMATAN SUMUR BANDUNG
KOTA BANDUNG
![]() |
|||||
![]() |
![]() |
||||

4.
Pelayanan Sosial
Bentuk –
bentuk pelayanan sosial yang ada diwilayah RW 02 Kelurahan Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung yaitu :
a). Bantuan Beras Miskin dari pemerintah per KK mendapat: 10 kg
b). Penimbangan balita, serta pemberian gizi
yang dilakukan oleh kader posyandu setiap sebulan sekali pada hari rabu minggu
ke 2.
c). Dana Bantuan Opearional Sekolah
d). Pelayanan kesehatan lansia setiap rabu
pada minggu ke 2 setiap bulan
e). Kegiatan pengajian oleh DKM Al -
Iklas setiap Kamis, malam buat
bapak-bapak dan Jumat buat ibu-ibu.
f). Anak-anak dan remaja mengaji setiap hari.
g). Pembagian zakat fitrah yang dilakukan oleh
DKM Al-Iklhas setiap setahun sekali.
h). Pembagian daging kurban dari DKM Al-Iklas
i). Bantuan Langsung Tunai
j). Pengelolaan MCK sebanyak 8 MCK
k). Program PNPM
l). Jaskesmas
m). Khitanan massal secara gratis setiap tahun dari Kimia Farma
5.
Sistem Sumber
Sumber
adalah segala sesuatu yang memiliki nilai yang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan dan memecahkan masalah
Pincus dan
Minahan (1973 : 4 – 9) membagi sumber kesejahteraan sosial ke dalam beberapa
jenis yaitu :
a). Sistem Sumber Informal atau Alamiah,
b). Sistem Sumber Formal, dan
c). Sistem Sumber Kemasyarakatan.
Berbagai
sistem sumber yang ada di wilayah RW. 02 Kelurahan Babakan Ciamis Kecamatan
Sumur Bandung sebagai berikut:
1).
Sumber Informal atau Alamiah
Adalah
sumber yang dapat memberikan bantuan yang berupa dukungan emosional dan afeksi,
nasihat dan informasi serta pelayanan–pelayanan konkret serta membantu dalam
mengakses sumber formal dan kemasyarakatan. Sumber informal ini terdiri dari :
(a). Adanya nilai kekeluargaan, serta kebersamaan.
Dengan nilai ini mereka saling berkomunikasi, dapat saling bantu terutama untuk
kepentingan umum seperti gotog royong pembangunan sarana ibadah, saling bantu
bila ada warga yang punya hajat dan ketika ada warga yang meninggal.
(b). Adanya tokoh masyarakat yang berperan
dalam menggerakan masyarakat untuk kegiatan kepentingan umum, mendidik
masyarakat dalam pemahaman ajaran agama untuk diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari, serta mengkoordinir penghimpunan dana sumbangan.
(c). Adanya orang kaya dan orang china yang
memberikan bantuan berupa finansial sebagai ketidak hadiran mereka ketika ada
kerja bakti pembersihan aliran sungai serta ada beberapa warga yang bersedia
mencarikan dana dalam kegiatan masyarakat.
2).
Sumber Formal
Adalah
sumber yang dapat memberikan bantuan atau pelayanan langsung terutama kepada
para anggotanya. Sumber ini berbentuk lembaga. Adapun sistem sumber formal yang
ada di masyarakat RW 02 Kelurahan Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung adalah
:
(a). Dewan Keluarga Masjid Al- Iklhas sebagai lembaga
yang berfungsi dalam penerapan nilai–nilai agama bagi penduduk. Fungsi ini
dilaksanakan dalam bentuk kegiatan pengajian.
(b). Perkumpulan Gereja bagi orang Kristen dan
Katolik
(c). Organisasi Pemuda, yang berfungsi sebagai
wadah para pemuda dapat menuangkan kreatifitas dan aktifitas.Di RW 02 jenis
aktifitas pemuda berupa kelompok pengajian remaja.
(d). Karang Taruna sebagai wadah dari
kegiatan-kegiatan para pemuda.
(e). PKK masih berjalan dengan baik di tingkat
RT, RW dan tingkat Kelurahan dengan pertemuan setiap bulan.
(f). Koperasi Simpan Pinjam yang berjumlah 9
buah.( di luar RW.02)
(g). Koperasi Produksi yang berjumlah 32 buah (
di luar RW.02)
(h). Sekolah Dasar ada 7 buah, SLTP ada 2 buah,
SLTA ada 4 buah dan Perguruan Tinggi Ada 1 buah (terletak di luar RW.02)
3).
Sumber Kemasyarakatan
Adalah
sumber yang dapat memberi bantuan kepada masyarakat umum. Sumber kemasyarakatan
di RW 02 Kelurahan Babakan Ciamis terdiri dari :
(a). Kantor Kelurahan Babakan Ciamis yang
berada di dalam wilayah RW.02, yang berfungsi dalam pelayanan di bidang birokrasi
misalnya : pembuatan kartu tanda penduduk,kartu keluarga,kartu sehat,ijin
pernikahan,kartu, kematian dll .
(b). Pasar Umum yang berada di luar sistem
RW.02
(c). Pertokoan berjumlah 242 dan berada di luar
RW.02
(d). Bank berjumlah 3 buah berada di luar RW.02
(e). Telepon Umum berjumlah 16 buah di luar
RW.02
(f).
Kantor
Veteran Legiun di luar RW.02
(g). Panti Asuhan ada di RW.04
(h). Dealer Honda ada di RW.03
(i).
Super
Market di RW.04
(j).
Hotel
berjumlah 5 buah
(k). Kantor Walikota Bandung terletak 100 meter
dari RW.02
(l).
Kantor
DPRD Kota Bandung terletak 100 dari RW.02
(m). Masjid Besar Walikota terletak 90 meter
dari RW.02
(n). Stasion Hall terletak 500 meter dari RW.02
(o). Pasar Baru terletak 600 meter dari RW.02
(p). Terminal Umum utuk Bus dan angkutan umum
terletak di depan Stasion Hall
(q). Rumah Sakit Mata Cicendo terletak di kawasan RW.02
(r).
Posyandu
yang memberikan pelayanan dalam hal penimbangan balita, serta pemberian gizi
juga pelayanan kepada lansia setiap sebulan sekali setiap hari rahu minggu ke 2
(s).
Puskesmas
Pembantu sebagai lembaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
warga yang membutuhkannya. Sumber ini terletak di luar wilayah RW 02
(t).
Sarana
Rekeasi Taman Dewi Sartika
(u). Bioskop ada 6 buah di luar RW.02
(v). Restoran 6 buah di luar RW.02
(w). Kantor KODAM Siliwangi di luar RW.02
(x). Sarana ibadah berupa masjid ada 13 buah, 6
mushlola dan 4 gereja .
(y). Industri besar 8 buah, industri kecil ada
4 buah dan Home Industri ada 6 buah semua berada di luar RW.02
BAB IV
HASIL
WAWANCARA
Dalam observasi ini telah dilakukan wawancara kepada tiga keluarga miskin
di RT.01, RT.02 dan RT.03. Ke tiga informan tersebut adalah AT seorang ibu
rumah tangga, UK seorang bapak dan ER seorang remaja yang belum bekerja. Hasil
wawancara disajikan sebagai berikut :
1.
Norma Keluarga Miskin
Norma yang dimaksudkan
oleh warga masyarakat adalah hal-hal yang berkaitan dengan peraturan-peraturan
yang wajib ditaati oleh semua warga, sangsi yang diberikan dan bentuk sangsi
yang diberikan jika ada pelanggaran.
Hasil
wawancara mendalam dengan AT yang dilakukan di rumah yang bersangkutan mengenai
peraturan-peraturan yang ada dalam komunitas keluarga miskin sbb
:
“
Saya bertempat tinggal disini sudah duapuluh tahun, waktu itu saya masih
pengantin baru sampai sekarang . Di sini selalu ada siskampling setiap hari dan
dijaga oleh dua orang. Setiap warga yang mendapatkan tugas wajib menjalankan
tugas kecuali ada keperluan lain tetapi jika terlalu sering maka lama kelamaan
akan dikucilkan oleh warga yang lain. Selain itu kami juga menjaga wilayah ini
dengan kerja bakti setiap hari minggu jika ada yang berhalangan biasanya
menggantinya dengan menyediakan makanan gorengan, kue-kue ringan atau minuman
buat yang bekerja bakti. Kerja bakti lingkungan juga termasuk membersihkan
sungai. Kebanyakan orang china tidak mau ikut kerja bakti mungkin merasa
sebagai orang kaya “
Informan AT mengakui bahwa selama dua puluh tahun bertempat tinggal di
wilayah ini memang ada peraturan-peraturan yang wajib ditaati oleh semua
anggota warga masyarakat setempat dan peraturan yang dimaksudkan adalah
kegiatan siskampling setiap malam dijaga oleh dua orang dan kerja bakti setiap
minggu untuk membersihkan lingkungan dan sungai.Sangsi dikenakan bagi yang
tidak hadir berupa makanan kecil dan minuman dan jika terlalu sering tidak hadir
akan dikucilkan tetapi kebanyakan orang china tidak terlibat dalam kegiatan
ini.
Pendapat yang diungkapkan oleh UK
melalui wawancara yang dilakukan di rumah yang bersangkutan sbb:
“Wilayah
di sini sangat aman walaupun berdekatan dengan jalan raya, kami semua ikut
menjaga wilayah ini dengan cara siskampling setiap malam yang dijaga oleh dua
orang warga dan jika ada yang mangkir maka akan dikucilkan. Saya menetap di
sini sudah lima belas tahun. Setiap minggu juga diadakan kerja bakti, kerja
bakti lingkungan dan membersihkan sungai jika tidak datang wajib mengeluarkan
makanan atau minuman ringan. Dulu ada orang china yang baik hati yang ikut pula
dalam kegiatan siskampling dan kerja bakti tetapi sekarang sudah meninggal”
Informan UK betempat tinggal di sini selama lima belas tahun juga
mengatakan ada peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan yakni kegiatan
siskampling setiap malam dengan dijaga dua orang dan kerja bakti setiap minggu
membersihkan lingkungan dan sungai.
Sangsi bagi yang tidak hadir wajib mengganti makanan dan minuman ringan dan ada
orang china yang ikut terlibat kegiatan ini tetapi sudah meninggal. Jika ada
yang mangkir dari kegiatan ini akan dikucilkan.
Informan ER diwawancarai pada saat sedang mangkal di tempat berkumpul
dengan warga lain yakni di warung makan nasi depan gang RW.02 mengatakan
pendapatnya sebagai berikut :
“
Saya lahir disini bu dan keluarga saya sudah menempati rumah ini selama dua
puluh dua tahun. Lingkungan di sini aman karena ada siskampling yang setiap
harinya di jaga dua orang. Ada juga yang kadang-kadang tidak datang karena ada
keperluan lain tetapi jika terlalu sering yang jadi bahan gunjingan antar
warga. Kalau orang cina tidak peduli dengan lingkungan jadi mereka tidak mau
datang”
Dari pendapat ER dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa selama dua puluh dua tahun bertempat tinggal
di wilayah ini mengakui lingkungan aman karena siskampling setiap malam dan
dijaga dua orang. Jika sering tidak hadir akan jadi gunjungan warga setempat
dan kalau orang china tidak hadir.
|
Data yang lain
masih dalam proses pengolahan pak, nuwun.
MATRIKS OBSERVASI
WARGA RW.02 KELURAHAN BABAKAN CIAMIS KECAMATAN
SUMUR BANDUNG KOTA
BANDUNG
NO
|
URAIAN KEGIATAN
|
JENIS KEGIATAN
PENGAMATAN
|
ALAT BANTU YANG DIPERGUNAKAN
|
1
|
PLACE
|
Area Aktivitas Warga RW.02:
a.
Di rumah
b.
Di tempat pekerjaan
c.
Di tempat mangkal/berkumpul
d.
Di Pasar
|
e.
Peta Wilayah
f.
Foto
g.
Rekaman suara.
|
2
|
AKTOR
|
Warga RW 02 Khususnya di wilayah :
a. RT.
01
b. RT. 02
c. RT.
03
|
a. Rekaman
suara
b.
Foto
|
3
|
AKTIVITAS
|
a.
Aktivitas sehari-hari keluarga
miskin
b.
Ruang aktivitas
c.
Jenis aktivitas yang dilakukan
d.
Pekerjaan sehari-hari
e.
Pendapatan sehari-hari
f.
Tempat tinggal
g.
Sumber pelayanan sosial yang di peroleh.
h.
Sistem sumber yang dapat diakses
i.
Jaringan Kerja.
j.
Norma
k.
Kepercayaan.
|
a.
Rekaman suara.
b.
Foto
c.
Wawancara /indepth.
|
PEDOMAN WAWANCARA
WARGA BINAAN DI RW.02
KELURAHAN BABAKAN CIAMIS
I.
LOKASI
a.
Kelurahan :
Babakan Ciamis
b.
Kecamatan :
Sumur Bandung
c.
Kota :
Bandung
d.
Propinsi :
Jawa Barat
II.
DATA INFORMAN.
a.
Nama :_______________________________
b.
Tempat/ tgl lahir :_______________________________
c.
Alamat :_______________________________
d.
Agama :_______________________________
e.
Pendidikan :_______________________________
f.
Pendapatan per hari :_______________________________
g.
Jumlah anggota keluarga :_______________________________
h.
Lama ikut dalam komunitas :_______________________________
i.
Kedudukan dalam komunitas :_______________________________
III.
MODAL SOSIAL DI RW.02 KELURAHAN BABAKAN
CIAMIS.
A. NORMA
1. Apakah dalam komunitas Bapak/Ibu
ada peraturan yang wajib ditaati oleh
semua anggota ?
a. Ya b.. Tidak
2. Jika ya, tolong jelaskan
peraturan apa saja yang bapak/Ibu
maksudkan.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………….
|
3. Jika ada anggota
komunitas bpk/ibu yang melanggar apakah akan dikenakan sangsi ?
a. Ya
b.. Tidak
4. Jika ya, tolong
jelaskan dalam bentuk apa saja sangsi
tersebut diberlakukan.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
|
5.
Apakah bapak/Ibu pernah
melanggar peraturan tersebut?
a.
Ya b. Tidak
B. JARINGAN KERJA
1
Apakah bapak/Ibu menerima bantuan dari sesama
warga?.
(bantuan materi: diberi uang atau
pinjaman uang, kridit barang, kridit bahan-bahan pokok, pinjaman kendaraan,
menempati rumah, dikontrakan rumah, diberi baju, dll bantuan non materi: tukar
jam kerja, bantuan psikis:dukungan emosional,semangat, dorongan, dll )
a. Menerima b.Tidak
menerima
2
Jika
menerima dari siapa dan bantuan apa yang diterima ?
NO
|
PEMBERI BANTUAN
|
FREKUENSI
|
DLM SITUASI YANG BAGAIMANA ?
|
|
|
|
3
Apakah
bapak/Ibu memberikan bantuan ?
a. Pernah b.Tidak pernah
4
Jika
pernah kepada siapa dan bantuan apa yang diberikan?
NO
|
PENERIMA
BANTUAN
|
FREKUENSI
|
DLM SITUASI YANG BAGAIMANA ?
|
|
|
|
5
Warga
siapa saja yang bapak/Ibu sukai ?
6
Apa
yang bapak/Ibu sukai dari mereka?
NO
|
HAL YANG DISUKAI
|
|
|
|
7
Warga siapa saja yang tidak bapak/Ibu tidak disukai ?
8. Apa yang tidak
bapak/Ibu tidak disukai dari
mereka?
NO
|
HAL YANG TIDAK DISUKAI
|
|
|
|
C.KEPERCAYAAN
1. Manfaat apa yang diyakini bisa diperoleh
dari komunitas bapak/Ibu? Tolong jelaskan.
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
|
2. Apakah
bapak/Ibu memiliki keyakinan dengan kemampuan anggota lain ?
a. Ya b.. Tidak
3. Jika ya,
tolong jelaskan kemampuan dalam hal apa yang dimiliki oleh anggota lain?
..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
|
4. Apakah
bapak/Ibu saling berbagi rasa kepada anggota komunitas lain ?
a. Ya b.. Tidak
5. Jika
ya, apa saja yang Bapak/Ibu ungkapkan kepada anggota lain? Tolong
Jelaskan.
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
|
6. Apakah ada anggota komunitas yang
berbagi rasa kepada Bapak/Ibu?
a. Ya b.. Tidak
7. Jika ya, apa saja yang dungkapkan kepada Bapak/Ibu?Tolong jelaskan
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
|
No comments:
Post a Comment