Search This Blog

Search This Blog

Thursday, January 8, 2015

TRUST

1.      Trust
Kepercayaan (trust) adalah suatu konsep yang kompleks dan sulit untuk dijabarkan karena menyangkut banyak faktor, bervariasi sesuai dengan harapan yang ada dalam berbagai bentuk hubungan dan berubah-ubah sepanjang perjalanan suatu hubungan. Para peneliti mempunyai penekanan dan pendapat yang bervariasi tentang definisi kepercayaan.
Trust menurut Robert D Putnam (1993, 1995 dan 2002) dalam Hasbullah (2006:11) adalah suatu bentuk keinginan untuk mengambil resiko dalam hubungan sosialnya yang didasari oleh perasaan yakin bahwa orang lain akan melakukan sesuatu seperti yang diharapkan dan akan senantiasa bertindak dalam suatu pola tindakan yang saling mendukung, paling tidak, yang lain tidak akan bertindak merugikan diri dan kelompoknya. Fukuyama (1995, 2002)  dalam Hasbullah (2006:11) memandang trust sebagai sikap saling mempercayai di masyarakat yang memungkinkan masyarakat tersebut saling bersatu dengan yang lain dan memberikan kontribusi pada peningkatan modal sosial.
Sebagian besar definisi kontemporer dari “trust” mencoba untuk menangkap kompleksitas “trust” melalui definisi multidimensional secara eksplisit, menonjolkan banyak sisi dari suatu hubungan saling percaya. Seperti yang dikutip dari http://www.scribd.com/doc/11465624/Nambah-Ilmu-Tentang-Konsep-Organizational-Trust, Trust didefinisikan sebagai :
“Suatu keyakinan individu atau keyakinan yang biasa dijumpai dalam suatu kelompok individu, bahwa individu atau kelompok lain (a) berupaya sebaik-baiknya untuk berperilaku sesuai dengan komitmen yang ada baik secara implisit atau eksplisit, (b) berlaku jujur dalam negosiasi apapun yang mendahului komitmen tersebut, dan (c) tidak mengambil keuntungan berlebihan dari pihak lain meskipun ada peluang terbuka … Peneliti lain mendefinisikan trust sebagai kerelaan suatu pihak untuk menjadi rentan (vulnerable) terhadap pihak lain berdasarkan keyakinan bahwa pihak lain tadi (a) kompeten, (b) terpercaya, (c) terbuka dan (d) peduli.

Dari beberapa penjelasan di atas, maka dalam trust terdapat unsur-unsur transparan, tulus, kompeten, memberikan waktu yang berkualitas, saling menghormati, bertanggung jawab, fokus pada umpan balik,  berbudi bahasa yang baik, memegang janji dan konsisten dalam melakukan semua unsur tersebut
2.      Trust Building
Membangun kepercayaan diibaratkan bangunan rumah yang memiliki pilar-pilar yang kokoh. Salah satu pilar itu runtuh akan berpengaruh terhadap kekuatan bangunan itu. Perdamaian akan kokoh, jika ditopang oleh pilar-pilar kepercayaan pemangku kepentingan. Jika kepercayaan itu sulit dibangun jangan berharap perdamaian akan terwujud, konflik akan semakin meningkat. Oleh karena itu, membangun sebuah perdamaian hendaknya diiringi dengan upaya meningkatkan kepercayaan diantara pemangku kepentingan yang terlibat dalam konflik.
Untuk membangun kepercayaan (trust building) dibutuhkan pemahaman terhadap titik kunci yang dapat meningkatkan kepercayaan. Penelitian yang ada menunjukkan bahwa kepercayaan didapatkan dari beberapa hal penting yang mendasar: achieving results (pencapaian hasil), acting with integrity (bekerja dengan integritas), dan demonstrating concern (menunjukkan perhatian). Untuk mewujudkan kepercayaan tingkat tinggi, faktor-faktor ini harus ditunjukkan dan dipraktikan secara konsisten.














Key Leverage Points                                                     Trust Imperatives
Oval: Leadership Practices
Oval: Organizational Architecture
Oval: Organizational Culture
 


















Gambar 1. Building Trust
(Sumber : Shaw, Robert Bruce, Trust in the Balance, Chapter 2 : Defining Trust : The Basic, Jossey-Bass Inc.Publisher, California : 1995 dalam http://www.scribd.com/doc/11465624/Nambah-Ilmu-Tentang-Konsep-      Organizational-Trust)

Keterangan :
a.       Pencapaian Hasil (achieving results)
Kunci pertama dan mungkin paling penting guna mendapatkan trust adalah  melibatkan performansi seseorang dalam memenuhi kewajiban dan komitmen mereka. Jadi dalam hal ini trust diberikan atas dasar kompetensi dan kemampuan menghasilkan sesuatu dan bukan masalah personal ataupun sifat-sifat seseorang. Dalam hal ini trust memerlukan bukti bahwa mereka yang kita percayai dapat memberikan hasil sebagaimana yang kita harapkan.
b.      Bekerja dengan Integritas (acting with integrity)
Kunci kedua adalah bekerja dengan integritas. Integritas adalah kejujuran ucapan seseorang dan konsistensi tindakannya. Trust membutuhkan suatu bukti bahwa pada situasi tertentu, harapan kita yang paling penting dapat terpenuhi. Kesenjangan antara yang kita antisipasi dan yang sebenarnya terjadi seringkali menimbulkan distrust.
Integritas dalam organisasi dan trust yang dihasilkannya dilandasi oleh beberapa tindakan penting seperti : (1) mendefinisikan tujuan dengan jelas, (2) hadapi realita dan bersifat terbuka untuk berbagi dan menerima informasi penting, (3) memiliki agenda terbuka (4) Junjung tinggi komitmen
c.       Menunjukkan Perhatian (demonstrating concern)
Kunci ketiga adalah menunjukkan perhatian kepada pihak lain. Perhatian ini meliputi sejauhmana kita meyakini pihak lain mendukung kesejahteraan kita atau kesejahteraan semua pihak. Dengan kata lain, kunci tentang perhatian ini mensyaratkan bahwa mereka yang kita percayai bertanggung jawab terhadap kepentingan kita bahkan dalam menghadapi tekanan yang berpotensi menimbulkan situasi konflik. Perhatian dan trust yang dihasilkan berasal dari beberapa tindakan penting, yaitu (1) buatlah satu visi dalam satu organisasi, (2) tunjukkan keyakinan terhadap kemampuan orang lain, (3) Perkuat kekeluargaan dan dialog, dan (4) akui kontibusi.

Untuk mempertahankan kepercayaan, organisasi harus memiliki keseimbangan dari ketiga elemen kuci tersebut. Ketiga elemen kunci tersebut juga membantu kita menilai kembali (reassessment) kepercayaan kita terhadap orang lain. Sehingga membangun kepercayaan dimulai dengan menciptakan nilai bersama (shared values) berdasarkan budaya. Memelihara kepercayaan membutuhkan komitmen dalam membangun hubungan interpersonal berlandaskan kejujuran, integritas dan perhatian yang tulus terhadap orang lain.

No comments:

Post a Comment